Setelah pesta demokrasi telah kita lewati pada tanggal 14 Februari 2024, masih tersisa suara-suara sumbang klasik dari pemilihan umum di tahun sebelumnya, yaitu adanya potensi “kecurangan yang terjadi pada para calon yang kalah”. Hal ini membuka pemikiran baru, bagaimana sebaiknya dan solusi cara untuk keluar dari kesalahan berulang ini?
Sebelum mencari solusinya, mari kita lihat pemilihan umum secara tradisional dengan cara mencoblos tersebut, yaitu memiliki kekurangan-kekurangan berikut:
1.Rentan terhadap manipulasi: Dalam pemilihan umum secara tradisional, terdapat risiko tinggi terjadinya manipulasi suara oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Hal ini dapat mencakup tindakan seperti penggandaan surat suara, pemalsuan dokumen, atau kecurangan lainnya yang dapat merusak integritas pemilihan.
2.Memakan waktu dan biaya: Proses pemilihan umum secara tradisional dengan mencoblos membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mempersiapkan, melaksanakan, dan menghitung suara. Selain itu, biaya yang diperlukan untuk mencetak surat suara, menyediakan tempat pemungutan suara, serta mengawasi proses pemilihan juga dapat menjadi beban finansial yang signifikan.
3.Sulit diakses oleh warga yang berkebutuhan khusus: Pemilihan umum secara tradisional dengan mencoblos dapat menyulitkan partisipasi warga yang memiliki keterbatasan fisik atau berkebutuhan khusus. Misalnya, warga yang memiliki keterbatasan penglihatan mungkin menghadapi kesulitan dalam melihat dan memilih opsi yang ada pada surat suara.
4.Tidak efisien: Proses pemilihan umum secara tradisional cenderung lebih lama dan rumit dibandingkan dengan metode pemilihan modern. Hal ini dapat menyebabkan antrean panjang di tempat pemungutan suara dan memperlambat pengumuman hasil pemilihan.
5.Sulit dilakukan dalam skala yang besar: Ketika jumlah pemilih yang harus dilayani sangat besar, pemilihan umum secara tradisional dengan mencoblos dapat menjadi sulit untuk diorganisir dan dilaksanakan dengan efisien. Hal ini dapat menciptakan risiko kelelahan para personel yang luar biasa, ada potensi ketidak-tepatan dalam menghitung suara dan memengaruhi keabsahan hasil pemilihan.
Setelah tahu segala kekurangannya, kini solusi yang memungkinkan bagaimana? Karena setiap permasalahan, tentu saja diperlukan solusi di mana ke depannya agar memaksimalkan transparansi dan meminimalkan kecurangan dan suara sumbang ketidakpuasan hasil penghitungan suara pemilihan umum, guna memastikan integritas dan partisipasi yang adil dalam proses demokrasi.
Salah satu solusi yang memungkinkan untuk dilakukan adalah dengan pendekatan teknologi digital. Pemilihan umum secara digital dengan menggunakan kamera dari depan wajah untuk memastikan identitas pemilih dan memencet tombol calon yang dipilih memiliki beberapa kelebihan dalam mengurangi manipulasi dan kecurangan. Berikut adalah beberapa kelebihan pemilihan umum secara digital:
1.Keamanan identitas pemilih: Dengan menggunakan kamera dari depan wajah, pemilihan umum secara digital dapat memastikan identitas pemilih secara akurat. Hal ini dapat mengurangi risiko pemilih menggunakan identitas palsu atau melakukan pemilihan ganda.
2.Pengurangan manipulasi suara: Dalam pemilihan umum secara digital, pemilih hanya dapat memilih satu calon dengan menekan tombol yang sesuai. Hal ini dapat mengurangi risiko manipulasi suara seperti penggandaan surat suara atau pemalsuan dokumen.
3.Aksesibilitas yang lebih baik: Pemilihan umum secara digital dapat lebih mudah diakses oleh warga yang memiliki keterbatasan fisik atau berkebutuhan khusus. Misalnya, pemilih dengan keterbatasan penglihatan dapat menggunakan teknologi bantu seperti pembaca layar untuk memilih calon yang diinginkan.
4.Penghitungan suara yang akurat: Dalam pemilihan umum secara digital, penghitungan suara dapat dilakukan secara otomatis dan akurat. Hal ini mengurangi risiko kesalahan manusia dalam menghitung suara dan memastikan hasil pemilihan yang lebih valid.
5.Efisiensi waktu dan biaya: Proses pemilihan umum secara digital cenderung lebih cepat dan efisien dibandingkan dengan metode tradisional. Hal ini dapat menghemat waktu dan biaya yang diperlukan untuk mencetak surat suara, menyediakan tempat pemungutan suara, serta mengawasi proses pemilihan.
Bila belum cukup juga dengan cara digital seperti hal tersebut. Bila dirasa perlu, dapat menggunakan teknologi yang lebih canggih yaitu blockchain. Pemilihan umum secara digital dengan menggunakan teknologi blockchain memiliki beberapa kelebihan dalam mengurangi manipulasi dan kecurangan. Berikut adalah beberapa kelebihan pemilihan umum secara digital dengan blockchain:
1.Keamanan yang tinggi: Teknologi blockchain menggunakan enkripsi yang kuat dan mekanisme konsensus yang terdesentralisasi. Hal ini membuat data pemilihan umum menjadi sangat aman dan sulit untuk dimanipulasi. Setiap transaksi atau suara yang masuk ke dalam blockchain akan terekam secara permanen dan tidak dapat diubah.
2.Transparansi: Blockchain adalah sistem terbuka yang dapat diakses oleh semua pihak yang terlibat dalam pemilihan umum. Setiap pemilih dapat memverifikasi suara mereka dan memastikan bahwa suara mereka dihitung dengan benar. Hal ini meningkatkan transparansi dan kepercayaan dalam proses pemilihan.
3.Keandalan dan integritas data: Dalam teknologi blockchain, data pemilihan umum disimpan secara terdistribusi di banyak komputer atau “node” yang berpartisipasi dalam jaringan. Ini membuat data menjadi lebih tahan terhadap kegagalan sistem atau serangan jahat. Jika satu node mengalami masalah, data masih dapat diakses dan diverifikasi oleh node lainnya.
4.Tidak dapat diubah: Setelah suara masuk ke dalam blockchain, data tersebut menjadi tidak dapat diubah. Ini mencegah manipulasi suara atau perubahan hasil pemilihan setelah pemilih memberikan suara mereka. Keadaan ini meningkatkan integritas dan kepercayaan dalam hasil pemilihan.
5.Keamanan identitas pemilih: Dalam pemilihan umum dengan blockchain, identitas pemilih dapat dienkripsi dan dilindungi dengan aman. Hal ini membantu mencegah pemilih menggunakan identitas palsu atau melakukan pemilihan ganda.
Demikianlah kelebihan-kelebihan teknologi digital yang dapat diterapkan agar semoga pemilihan umum tahun 2024 ini adalah yang terakhir kali menggunakan cara tradisional. Dan ke depannya agar mulai beralih ke digital bila memungkinkan digital blockchain yang lebih terjamin secara transparan dan tingkat keamanan data lebih tinggi.