30 Tahun CU Keling Kumang: Perjalanan Kisah Biji Sesawi

Dalam aliran waktu yang terus mengalir, terdapat kelipatan-kelipatan yang digunakan untuk mengukur perjalanan hidup.

Ada yang singkat seperti lustrum dan windu, ada yang panjang seperti abad dan millennium. Namun, apa yang istimewa tentang angka 30 tahun? Dalam dunia penghitungan waktu, hanya ditemukan satu istilah khusus yang merujuk pada periode 30 tahun, yaitu 3 dekade.

Memasuki rentang waktu yang sangat istimewa ini, sebuah kisah menakjubkan menghiasi panggung perjalanan, yaitu kisah CU Keling Kumang.

CUKK senantiasa mengupayakan keseimbangan antara kepentingan anggota, manajemen, pengurus, dan pengawas. CUKK, kata salah satu pendiri, Munaldus M.A., adalah gerakan pengentasan kemiskinan di mana “Desa mengepung kota”.

Begitulah, pada satu titik dalam perjalanan waktu. Di sebuah rumah kontrakan di Siantan, Pontianak, embrio dari CU Keling Kumang mulai bersemayam. Seperti pertumbuhan manusia yang berkembang menjadi dewasa dalam rentang waktu ini, CU Keling Kumang juga telah melalui fase penting. Ia kini mampu berdiri sendiri, membangun rumah tangga yang mandiri, dan melepaskan diri dari beban orangtua. Bahkan, tanggung jawabnya meluas hingga mampu menjaga dan memberi perlindungan pada adik-adiknya.

Pentas puncak dari perjalanan panjang ini tampak jelas pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) CU Keling Kumang yang diadakan di Tapang Sambas pada tanggal 24-25 Februari 2023. Seperti seorang saudara tua bagi berbagai entitas dan unit usaha lain yang lahir dari embrio yang sama, CU Keling Kumang tampil dengan kemegahan dan prestasi yang menginspirasi.

Pada tanggal 25 Februari 2023, Valentinus, S.Sos, M..M. mengungkapkan catatan perkembangan CU Keling Kumang hingga akhir tahun 2022. Aset mereka mencapai Rp 1,905 triliun (90,66%) dari target Rp 2,101 triliun, dengan peningkatan sebesar 118 miliar pada tahun 2022. Jumlah anggotanya mencapai 210.503 orang (90,71%) dari target 232.074 orang, meningkat sebanyak 6.421 orang selama tahun yang sama. Pendapatan bunga (PB) mengalami kenaikan dari 66,72% menjadi 74,12%, naik sebesar 7,40%, mencapai 107,96%. Demikian pula, Komponen Likuiditas (KL) naik dari 7,96% menjadi 8,25%, meningkat sebesar 0,29%. Meskipun pertumbuhan aset dan anggota CU Keling Kumang menunjukkan kinerja yang baik, namun tantangan terletak pada KL yang belum berhasil menurun di bawah 5%.

Dalam enam kesimpulan singkat namun substansial, Tim Pengawas CUKK, yang terdiri dari Lorensius (Ketua Pengawas), Sila (Sekretaris), dan Ngaba (Anggota), memaparkan hasil pengawasan mereka kepada 600 peserta RAT pada tanggal 25 Februari 2025.

CU Keling Kumang Tahun Buku 2022 telah sukses melewati audit yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik Hendro, Sukron, Edy (HSE) dengan predikat “Wajar Tanpa Pengecualian” (WTP).

Berdasarkan Penilaian Kesehatan sesuai Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009, CU Keling Kumang pada Tahun Buku 2021 mendapatkan predikat “SEHAT” dengan skor 82,34.

Pengawasan dan Pembinaan yang dilakukan oleh Pusat Koperasi Kredit Khatulistiwa (PUSKHAT) memberikan predikat “LAYAK” dengan skor 83,01% pada CU Keling Kumang Tahun Buku 2022.

Program kerja CU Keling Kumang Tahun Buku 2022 berhasil dicapai dengan persentase rata-rata 86,51%.

Tercatat 23 orang staf keluar dari CU Keling Kumang Tahun Buku 2022, mengalami penurunan dari jumlah staf keluar sebanyak 34 orang pada Tahun Buku 2021.

Pertumbuhan jumlah anggota CU Keling Kumang pada Tahun Buku 2022 terjadi meskipun tidak signifikan, dengan penambahan sebanyak 6.421 orang.

Seakan sebuah gambar yang mengandung ribuan kata, perjalanan CU Keling Kumang dalam tiga dekade terlihat seperti pertumbuhan biji sesawi. Meskipun tergolong kecil di antara berbagai biji sayuran, namun ketika ditanamkan di lahan subur wilayah Tapang Sambas, pertumbuhannya melebihi harapan. Dalam gambaran yang luar biasa ini, dari hanya 109 anggota pada tahun 1993, anggota CU Keling Kumang tumbuh menjadi 210.503 orang pada tahun 2023.

Aset pun ikut mengalami perkembangan yang luar biasa. Dari jumlah awal Rp 8.425.429 pada tahun 1993, aset tersebut melonjak tajam menjadi Rp 1.905.317.105.505 pada tahun 2003. Pertumbuhan yang signifikan ini, meskipun besar, tetap menjadi kepunyaan anggota. Jika dihitung rata-rata per anggota, jumlah ini setara dengan Rp 9 juta.

Sebagai sebuah koperasi, anggota menjadi pusat perhatian dan tujuan utama. Para pengelola dan pengawas CUKK menjunjung tinggi orientasi ini. Seperti sebuah tubuh, dengan bagian-bagian yang berperan penting, manajemen yang baik menjadi kaki tangan yang bekerja, sementara kepala menjadi otak yang merencanakan dan mengarahkan. Tanpa manajemen yang kuat dan berintegritas, sukses takkan tercapai.

CUKK senantiasa mengupayakan keseimbangan antara kepentingan anggota, manajemen, pengurus, dan pengawas. Seperti sebuah habit atau kebiasaan, nilai ini terus ditanamkan. Kemudian tumbuh, berkembang, dan menghasilkan buah berlimpah. *)

Share your love
Avatar photo
Biblio Pedia
Articles: 255

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

Leave a Reply