Sebagai pengarang-penulis. Kita konsentrasi di konten. Mengapa? Sebab, “Content is the king” dalam media. Tanpa konten, tak ada makna apa-apa tools, khalayak, dan industri suatu media.
Dalam kaitan itu, tidak setiap pengarang-penulis sekaligus ilustrator bagi bukunya. Memang ada yang demikian. Tapi segelintir.
Untuk buku-buku digital (E-book), beberapa sampul, saya desain sendiri. Namun, hasilnya jauh dari sempurna. Hanya mengandalkan (menjual) isinya. Tak mengapalah!
Tapi untuk buku yang mengandalkan visualisasi, perlu ilustrator profesional yang mendesain sampulnya. Yang dibayar sesuai.
Baik kiranya saya muat utuh, bagaimana proses kreatif sampul novel saya didesain, https://detikborneo.com/index.php/2021/07/03/proses-kreatif-mendesain-cover-novel/