¹Fransiska Elly Renni Susanti, ²Joan Kristo Heronimus
Seiring dengan perkembangan teknologi, penggunaan media sosial seperti YouTube, Facebook, Instagram, WhatsApp, Telegram, dan sebagainya sudah menjadi kebutuhan umum yang hampir dimiliki setiap orang. Media sosial semula hanya digunakan untuk berinteraksi dengan sesama pengguna, kini sudah digunakan untuk keperluan lainnya salah satunya adalah belajar. Dengan media sosial, orang dapat berintekasi satu sama lain dan berkolaborasi sehingga memungkinkan adanya aktivitas belajar dan juga mengajar menggunakan media sosial.
Belajar dengan menggunakan sarana media sosial memiliki beberapa keuntungan, seperti penggunaan media sosial sebagai sarana untuk mendistribusikan materi pembelajaran tanpa adanya batasan geografis. Selain itu, penggunaan sosial media sebagai sarana pembelajaran seperti bootcamp ataupun seminar online juga dapat menjangkau lebih banyak orang karena dapat diakses dimana saja. Penggunaan sosial media sebagai sarana belajar memudahkan pengguna untuk terhubung dengan komunitas belajar mereka.
Penggunaan media sosial sebagai sarana pembelajaran juga meningkatkan interaksi antar pengguna dengan pengguna lain sehingga dapat memperluas komunitas belajar di luar dinding sekolah. Hal ini juga dapat memudahkan para pengguna untuk membangun jaringan professional dan berinteraksi dengan para mentor yang ahli dalam bidang yang dipelajari. Namun, penggunaan media sosial sebagai sara belajar juga memiliki tantangan tersendiri seperti banyaknya konten yang tidak relevan dengan yang dipelajari sehingga dapat mengganggu konsentrasi dan kemampuan berpikir kritis sehingga perlu adanya bantuan dari para pendidik untuk mengembangkan literasi digital dan keterampilan berpikir kritis.
Referensi: