Pycharrhena Cauliflora. Tiga teknik pemuliabiakannya.
Pertama, generatif, yakni dari buah/biji. Namun, sangat jarang menemukannya. Lagi pula, biji buahnya amat kecil. Dan seperti biasa, jika ditanam dengan biji, akan menunggu waktu lama sekali baru bisa panen.
Kedua, dengan cara vegetatif. Atau dengan stek. Banyak orang di kampungku menggunakan teknik ini, meski tingkat kegagalannya besar dibandingkan keberhasilannya.
Tidak mudah memuliabiakkan sengkubak. Dari 100 percobaan, 25% berhasil, sudah lebih dari bagus.
Setek dimasukkan ke dalam polybag. Harus di bawah naungan pohon rindang/ pisang, lembab, dan selalu basah.
- Disungkup dengan plastik: 2 minggu.
- 3 minggu daun2 hijau, sudah ada akar.
- 1 bulan dikeluarkan dari persemaian, di naungan
- 3 bulan siap dipindah ke tanah.
- 9 bulan siap panen perdana.
Ketiga, pemuiabiakannya dengan mencabut langsung anakan bibit sengkubak dari bawah pohon indukannya. Masukkan ke dalam polybag, atau langsung tanam di tanah kebunnya.
Tingkat keberhasilannya tetap: 25%.
Jadi, memang tidak mudah memuliabiakkan sengkubak. Ini tantangan tersendiri bagi insan yang menggeluti dunia agro-teknologi.
Oleh karena memang tidak mudah menggandakan, dan memuliabiakkan sengkubak; maka di kampungku per bibit dijual: a rp35.000.
Bibit sengkubak: tidak mudah./istimewa