Cek Spektrum Menulis Anda!
Apa pun namanya. Meta-verse. Mediamorfosis. Empat interseksi media, senantiasa ada-bersama (koeksistensi) dan berevolusi-bersama (koevolusi).
1. Media sebagai alat.
2. Media sebagai, sekaligus memuat, isi (konten). Ini paling penting, yang tidak berubah.
3. Media sebagai khalayak/sosietas (society).
4. Media sebagai industri.
Ini baku! Tak-pernah berubah, dari masa ke masa. Sejak Nabi Musa membawa pesan dalam log batu di Gunung Sinai. Hingga kini.
baca juga https://bibliopedia.id/resensi-ragam-tulisan-termudah-untuk-ditulis/?v=b718adec73e0
Kali ini kita jangan dulu gafok ke yang lain. Fokus ke konten, isi, atau tulisan dan atau gambar/ilustrasi. Untuk mengetahui, sekaligus mengecek. Di mana spektrum menulis kita?
Menulis singkat, sedang, dan panjang tentu tidak sama tantangannya. Lebih mudah menulis singkat.
Demikian pula, menulis untuk pribadi, grup, media sosial, media massa; berbeda nuansa dan gayanya. Seleksinya juga berbeda. Menulis untuk pribadi dapat menggunakan singkatan, tidak perlu khawatir atau takut-takut salah ketik dan salah ejaan dan tanda baca. Yang penting pesan intinya sampai. Jika toh tidak dimengerti penerima, bisa ditanyakan,
“Maksud lo apa?”
Meningkat sedikit menulis untuk grup dan media sosial. Sudah ada kehati-hatian. Telah ada pertimbangan ini itu, misalnya soal bahasa yang digunakan dan isi yang disampaikan.
Baik buruk, benar salah, layak tidak, konsumsi pribadi ataukah publik, menggunakan kata dan kalimat yang baik dan benar; sudah mulai dipertimbangkan. Kesalahan atau kekhilafan yang terjadi, hampir tidak bisa dimaklumi.
Menggunakan media digital utuk berkomunikasi dengan kelompok tertentu atau kelompok sosial sudah masuk ke dalam cyber society sehingga ada norma-norma yang wajib diperhatikan dan ditaati.
Dan yang paling tidak mudah ialah menulis untuk media massa, terutama yang mainstream. Saringannya ketat dan berlapis-lapis. Apalagi jika menulis untuk media nasional dan internasional, harus memenuhi syarat-syarat yang tidak mudah.
Akan tetapi, seperti tampak dalam gambar, siapa pun memerlukan keterampilan menulis entah pada spektrum terendah entah hingga pada tangga paling atas.
Usai memperhatikan gambar spektrum menulis di atas, tanyakan diri sendiri: Di manakah tangga dalam spektrum menulis saya? Apakah masih dalam tangga “belum mempunyai cukup keterampilan” sebab Anda baru menulis SMS, email, power point, dan tweet?
Pada spektrum menengah menulis ialah membuat catatan harian, dokumen wajib, tulisan piagam, topik tuntunan/panduan, tulisan untuk blog, dan proposal mendapatkan dana.
Sementara puncak spektrum teratas ialah menulis esai (artikel), analisis akademik, dan menulis novel/buku.
Bisakah “naik kelas” dari tingkat paling bawah, ke menengah, lalu mencapai puncak menulis?
Bisa sekali! Syaratnya: rajin berlatih dan tetap berkanjang.
Banyak penulis gagal terampil karena terhambat dua penghalang itu!