Apai Janggut: Kita Berhak Mengatur Masa Depan Sendiri

Sebagai pegiat dan penggerak lingkungan, Apai Janggut menerima penghargaan Gulbenkian. Bandi Anak Ragae, asli nama pria berjanggut itu, berhormat bersama Angela Merkel pada  saat upacara di Yayasan Gulbenkian di Lisbon, Rabu, 19 Juli 2023. Sebelumnya, pada Iban Summit II di Tapang Sambas 24-25 Maret 2023, Apai Janggut panelis dengan Masri Sareb Putra membahas migrasi dan asal usul Iban. Apai fokus pada topik dengan paper berbahasa Iban. Mengingat pentingnya gagasan yang disampaikan Apai Janggut, pengasuh Bibliopedia menerjemahkan paper berbahasa Iban baku itu ke dalam bahasa Indonesia. Selamat mengikuti dan mencerap kekayaan sekaligus kearifan di dalamnya.

Seperti tali tampung yang mengikat, seperti rutan tampung danan, seperti ijuk tampung penduk, seperti irak tampung lembak.
Pecah periuk tanah ganti periuk Betawi, Padam bulan hingga matahari, parai orang tua ganti tubuh kami, Empusong seperti bukit, mengepang seperti Langit.
Tidur bermula dengan pengingat, berjalan dengan Adat.
Kuat seperti rantau, menjalar seperti Pulau, Menyebar seperti danau. Oooohaaaa!, Oooohaaaa!, Oooohaaaa!
Salam bahasa kepada kita semua, bangsa Iban di seluruh dunia. Di acara Iban Summit II ini, saya memohon maaf karena tidak dapat menyebut nama-nama satu per satu. Kita datang dari Malaysia Serawak, bersatu di Borneo.

Kepada kita semua yang hadir, saya tidak bisa berbicara panjang lebar seperti biasanya karena kita semua ingin membangun dan memperkuat persatuan bangsa Iban dalam semua aspek.

Seperti beliung yang menggulung, hujan lebat yang turun, artinya kita semua adalah keturunan Keling dan Kumang, seperti jauh dari pengayauan dengan Ilang, Pedang, sangkuh, dan dukok, kita menggunakan Runding sebagai senjata, Pensil, Polpen, dan media massa. Karena kita berasal dari berbagai tempat, tetapi kita semua adalah orang Iban. Contohnya, ada orang Iban di Malaysia Serawak yang juga bisa ditemui di Indonesia, dan sebaliknya. Orang Inggris yang dikenal sebagai RAJA JAMES BROOKE berkuasa di Sarawak, sedangkan BELANDA berkuasa di Indonesia, namun kita berharap mereka tidak akan memisahkan dan memecah Menua Serawak dan Menua Indonesia di Borneo.

Kita sebagai bangsa Iban Serakop: Acara Summit II ini merupakan kesempatan untuk kita berkumpul, meskipun kita tidak semua memiliki pemahaman dan pandangan yang sama, saya berharap kita bisa bersama-sama mengatur dan memperkuat persatuan, serta memperkokoh pemansang menua.

Semua dari kita memiliki peluang untuk mengatur pemansang bagi menua bangsa Iban, saya berharap kita semua akan sepakat dalam mengatur pemansang tersebut.

Dalam hal politik, kita semua harus mendukung dan membantu orang-orang kita yang berkompeten untuk memajukan bangsa dan memperkuat Menua kita, Iban.

Dalam pengembangan budaya dan sosial bangsa Iban, mari kita sadari bahwa kita harus merawat adat istiadat. Memperkenalkan yang baru tidak berarti menghilangkan yang lama, kita tidak boleh melupakan warisan kita seperti: kebudayaan Nimang, melandai, bercerita, bersanggai, dan berdoa.

Saya mengajak kita semua di Iban SUMMIT II ini, kita harus berkolaborasi untuk mengatur semua aspek berikut:

Mengatur pemansang Menua
Mengatur Pengering Bangsa (Politik)
Mengatur Pendidikan
Mengatur Pembangunan
Mengatur Adat-Istiadat
Mengatur pemanfaatan tanah dan air
Mengatur kelestarian Menua

Saya memohon maaf dan meminta pengertian kepada kita semua di Iban SUMMIT II malam ini, jika saya tidak bisa berbicara panjang lebar. *)

Share your love
Avatar photo
Biblio Pedia
Articles: 253

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

Leave a Reply