Teknologi ini sudah ada dan diberi nama Augmented Reality sejak tahun 1990. Dimulai dengan coding system, seperti barcode, dan lain-lain.
Era peperless (nirkertas) segera tiba. Ia ada bukan cuma dalam wacana. Era itu telah ditandai munculnya buku elektronik (e-book).
Dan kini, mulai dikembangkan teknologi komunikasi baru, tiga dimensi (3-D). Yakni isi buku plus animasi yang diberi nama augmented reality.
Buku Masa Depan
Secara harfiah, augmented reality berarti: realitas yang ditambahkan. Ditambahkan apanya? Ditambahkan detail dan imaginasinya. Sehingga data yang diperoleh lebih kaya dan lebih menarik dibanding buku cetak biasa.
Baca How to Avoid Plagiarism : Kiat Menghindar Plagiat
Bukunya sendiri muncul dalam bentuk audio-visual. Menembus dimensi ruang dan waktu. Misalnya, mata telanjang bisa melihat hingga ke dalam-dalam (interior) sebuah bangunan –sebuah media (buku) yang melampaui apa yang bisa disajikan buku cetak biasa.
Maka selalu ada saja ide dan cara menjadikan buku lebih menarik dan lebih hidup. Ini membuktikan, teknologi komunikasi, sebagaimana diramalkan para pakar (Gutkind, Molly Blair), bukan saja mengubah perilaku hidup manusia. Tapi juga budaya dan cara hidup. Bahkan, mengubah pula pola ekonomi dan bisnis, termasuk cara-cara manusia berkomunikasi.
Augmented Reality adalah salah satu teknologi yang akan ditampilkan. Yakni teknologi masa depan yang menggabungkan dunia realitas dan dunia maya dalam waktu real time atau secara langsung.
Mix Reality
Sering kali Augmented Reality disebut juga sebagai Mix Reality. Apa yang dilihat oleh mata kita secara langsung belum tentu yang semuanya ‘real’. Banyak elemen maya yang sudah ditambahkan, sehingga orang akan sulit membedakan mana yang asli atau bukan.
Baca Clear Thinking & Clear Writing
Semua informasi yang ditampilkan dalam bentuk komputer grafis, 3 Dimensi, Audio Video Visual yang dapat muncul di mana saja dan kapan saja untuk dinikmati secara langsung oleh mata kita melalui perangkat digital seperti komputer ataupun handphone.
Dengan demikian, augmented reality menyajikan informasi jauh lebih banyak dan detail daripada apa yang dapat ditangkap mata manusia secara langsung. Sebuah perkembangan teknologi komunikasi dengan aplikasi awal pada sistem barcode yang menampilkan realita melampaui apa yang bisa disajikan media dengan platform cetak.
Augmented Reality berkembang dengan pesat mulai tahun 2007 hingga saat ini. Muncul dalam banyak bentuk entah gambar, entah wajah orang, sudah dapat dimasukkan dunia maya tanpa perlu coding system lagi.
Sebuah teknologi yang pasti menginspirasi mahasiswa jurusan arsitektur, interior, Desain Komunikasi Visual, dan komunikasi dalam membuat tugas mereka.
Menggeliatkan Iindustri kreatif
Baik proses maupun input buku ini semakin menggeliatkan industri kreatif. Sebab, pembuatan buku jenis ini melibatkan banyak pihak, dengan menggabungkan berbagai disiplin ilmu. Inilah yang disebut konvergensi ilmu dan media, karena melibatkan pakar komunikasi dan kreatif yang menyediakan isi (content), pakar komunikasi visual yang menyediakan dan merancang animasinya, dan pakar teknologi komunikasi (IT) yang menyiapkan alat (tools).
Di situ kita dapat melihat dari selembar brosur, atau buku, bisa timbul animasi sebuah bangunan lengkap dengan interiornya. Tentunya ini akan sangat membantu mahasiswa dalam bidang arsitektur maupun interior. Kita dapat melihat secara jelas desain bangunan lengkap dengan interior di dalamnya.
Baca Proses Kreatif Korrie Layun Rampan Melahirkan “UPACARA”: Sebuah In-depth Interview
Animasi 3-D yang dapat dinikmati juga secara langsung keluar dari sebuah iklan koran. Sungguh ini merupakan teknologi yang akan membantu media cetak untuk bisa berinteraksi dengan para pembacanya bukan saja lebih komunikatif, tapi juga dengan menarik.
Bukan hanya pada koran. Teknologi ini bisa diterapkan pula pada proses kreatif dan pembuatan sebuah buku cerita. Teknologi ini tentunya bisa membantu dan meningkatkan minat anak-anak untuk membaca. Mereka bukan saja memeroleh pengetahuan dari bahan bacaan, tetapi juga memeroleh hiburan. Sebuah teknologi komunikasi baru, yang melampaui media kertas.
Buku bacaan lebih hidup
Dengan augmented reality, buku bacaan jadi lebih hidup. Ilustrasinya pun bisa bergerak dan berbunyi. Teknologi ini juga bisa diaplikasikan ke dalam packaging sebuah produk, utamanya industri kreatif.
Boleh dikatakan, augmented reality merupakan sebuah inovasi luar biasa, yang bisa meningkatkan penjualan sebuah produk.