BRCW: Warisan Semangat Literasi

Menjadi Salah satu peserta Batu Ruyud Writing Camp (BRWC) 2022, Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara merupakan sesuatu yang tak pernah terbayangkan, bagaimana tidak saya yang baru memulai bergiat di literasi mendapat kesempatan langka ini. 

Apa yang saat ini saya kerjakan lebih cocok disebut MERINTIS. Memulai sesuatu seakan membabat hutan rimba tapi bagaimanapun harus dimulai.

Sebagai pegiat literasi pemula saya pun mendorong dan meluangkan waktu untuk membangun komunitas baru yang bahkan belum tersentuh. 

Untuk itu, Batu Ruyud Writing Camp 2022 jadi kesempatan yang sangat berharga. Banyak ilmu berharga yang akan saya dapatkan baik dari para mentor maupun peserta lainnya. Bekal yang akan menolong saya untuk merintis jalan mengembangkan literasi. 

Ada dua hal penting yang menjadi perenungan saya dalam acara ini. Pertama, tonggak sejarah dimulai di Batu Ruyud. Kedua, menjaga warisan.

Sebuah gerakan literasi yang akan mewarnai pengembangan literasi tanah air. Batu Ruyud menjadi simbol sekaligus prasasti tonggak sejarah menandai kemajuan, bidang literasi. 

Sementara bagian kedua yang tentu memiliki makna sebuah kebanggaan tetapi juga tantangan. Ini bukanlah perkara yang mudah. Dengan tantangan yang menanti spirit Batu Ruyud akan menjadi energi yang luar biasa. 

Warisan itu adalah semangat literasi. Budaya lisan akan menjadi tulisan. Terus menggelorakan, menggerakan literasi di mana pun berada. Juga untuk mengembangkan literasi di komunitas masing-masing.

Dari sudut lain semacam panggilan pribadi tiba-tiba menyeruak. Sekaligus mengkonfirmasi apa yang sementara saya usahakan untuk mendorong kesadaran menulis terutama untuk keluarga di Uud Danum. Meski baru, tapi sudah mulai terbentuk kelompok kecil. 

Share your love
Avatar photo
Matius Mardani
Articles: 16

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

Leave a Reply