Istimewanya Konten Pedalaman Kalimantan

Tahun 2014 silam dalam sebuah momen perjalanan hidup saya sampai pada salah daerah pedalaman di Kalimantan Barat, disana bermukim penduduk asli suku Dayak Uud Danum. Danum berarti air, jadi Uud Danum secara sederhana berarti tempat air pertama menetes. 

Dengan mata sendiri saya menyaksikan apa yang tak pernah saya lihat selama ini. 

Perjalanan yang tidak mudah untuk sampai di kecamatan paling pedalaman di Kalbar. Melewati sungai kurang 12 jam menaiki speedboat. Berangkat pukul 07.00 WIB dan sampai pukul 18.00 WIB dengan singgah istirahat 1 jam. Itu barulah sampai di kota kecamatan sementara ke desa tujuan harus ditempuh dengan 3-4 jam lagi menggunakan sampan. 

Sepanjang perjalanan nampak pemandangan yang luar biasa. Alam ciptaan-Nya sungguh luar biasa. Selama 15 hari saya di sana banyak mendengar, melihat, dan mengamati. Tak hentinya saya berdecak kagum, “mereka sungguh kaya, ” gumamku. 

Tapi mungkin mereka tak menyadari itu, maklum bagi mereka semua itu hal biasa. Tak demikian dengan saya yang baru melihat. Bahkan hal sepele buat mereka, alat dapur misalnya. Keunikan, cara mereka berpikir, orisinil. Masih sangat mungkin menggali asal-asul dan sumber-sumber primer. 

Pedalaman. Orisinil. Keaslian yang tak boleh tercemar harus diwariskan. Bagi mereka, penduduk asli itu biasa. Bagi kita orang luar itu luar biasa. 

Dan itu kekayaan bangsa ini. Indonesia yang kaya, sungguh kaya. Biar saudara sebangsa di daerah lain melihat. Lebih dari yang dipikirkan atau bayangkan. Lihat Batu Ruyud-Krayan, lihat Indonesia. 

Saya sungguh bersyukur bahwa BRWC 2022 akan menjadi bekal luar biasa untuk membangun budaya literasi, baik di tempat saat saya bekerja sebagai bidang pengembangan literasi maupun di tempat lain.

Share your love
Avatar photo
Matius Mardani
Articles: 16

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

Leave a Reply