Bagaimana outloook buku anak (di) Indonesia?
Jika buku anak (rata-rata 22%, atau 6.000 judul per tahun), juga buku pengayaan/ acuan, dan pengembangan diri dimasukkan ke dalam kategori buku non-teks pelajaran maka persentasenya adalah 30%. Artinya, per tahun rata-rata terbit sebanyak 9.000 judul buku buku non-teks pelajaran per tahun.
Sayangnya, yang lolos penilaian tidak ada 25%-nya. Di mana letak duduk perkaranya?
Fuad Hassan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (1985-1993) suatu ketika berkata, “Sebaiknya buku bacaan anak ditulis oleh guru.”
Jika ditelusuri, imbauan Fuad sangat dalam. Mengapa? Karena buku bacaan adalah “guru” bagi anak. Jika guru salah mengajar, maka akibatnya bisa fatal. Jangankan salah mengajar, salah memberi contoh teladan pun bisa berakibat fatal bagi anak. Ingat pepatah “Guru kencing berdiri murid kencing berlari.”
Dalam konteks itu, sebaiknya para guru semakin rajin menulis. Bukan saja menulis demi memenuhi panggilan tugas (mendidik), tetapi juga memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu peluang yang bisa langsung dimasuki para guru ialah menulis buku pelajaran non-teks, atau buku pengayaan, salah satunya adalah: buku bacaan anak-anak.
Mengapa buku bacaan anak-anak? Sebab jenis buku ini di Indonesia dari masa ke masa tidak pernah surut, tetapi sangat miskin dengan penulis andal. Dengan daur hidup yang panjang, buku bacaan anak-anak bukan saja diperlukan di sekolah-sekolah, melainkan juga di masyarakat luas.
Cerita anak (cernak) ibarat hutan belantara: mahaluas dan belum banyak dirambah orang. Sedemikian luas dan terbukanya peluang, jarang ada penulis yang menekuni semua jenis cernak. Paling banter, orang menekuni satu, atau paling banyak tiga, jenis cerita anak.
Jika dilihat dari ragamnya, ada 1001 macam buku anak-anak. Untuk gampangnya, ragam itu disederhanakan ke dalam 9 jenis.
- Buku bacaan bergambar
- buku bacaan bergambar (picture book): menekankan informas.i
- buku cerita bergambar (picture story book): menekankan cerita.
- Komik
- Sastra tradisional
- legenda: (1) keagamaan, (2) lokal/setempat, (3) alam gaib, (4) perseorangan
- mitos
- dongeng
- Legenda = cerita rakyat zaman dahulu yang ada hubungannya dengan peristiwa sejarah.
- Mitos = cerita suatu bangsa tentang dewa dan pahlawan zaman dahulu, mengandung penafsiran tentang asal usul semesta alam, manusia, dan bangsa tersebut mengandung arti mendalam yang diungkapkan dengan cara gaib.
- Dongeng = cerita yang tidak benar-benar terjadi (terutama ttg kejadian zaman dulu yang aneh-aneh).
- Fantasi modern
- Fiksi realistis
- Fiksi sejarah
- Puisi
- Buku informasi
- Buku biografi
Demikianlah sekilat terkait Buku Anak Indonesia. Trend ini masih akan bertahan setidaknya 5 tahu ke muka. *)