Sejak 2005.
Saya memutuskan “gantung artikel”. Artinya, berhenti menulis artikel pendek pendek yang dimuat media massa. Setelah berkanjan di bidang itu, dan makan minum dari honor.
Sejak 14 Maret 1984 artikel perdana saya dimuat Kompas, hingga berhenti menulis artikel, terbit tidak kurang dari 4.000 artikel.
Maka saya memutuskan hanya berkutat, dan meniti karier menulis hanya pada: buku saja.
Mengapa?
Buku mengikat ilmu. Ia, buku itu, daur hidupnya sepanjang zaman. Beda dengan tulisan singkat, apalagi tersebar di medsos atau media digital. Hari ini publish, besok basi.
Tidak begitu buku. Ia disimpan. Berisi pemikiran brilian penulisnya. Pertanggungjawabannya lebih pasti. Nilai ekonomisnya pun, jauh melampaui.
Mula-mula passion. Kemudian, profesi. Atau bisa sebaliknya.
Namun, jangan mendikotomi keduanya. Bagai keping mata uang.