Creative Writing: Sejarah dan Perkembangannya (1)

Preambul:
Portal media informasi dan edukasi kita yang fokus pada literasi, buku, dan menulis kreatif ini kiranya “tidak sah” jika tidak memuat sajian gizi menu yang mengulas sejarah dan perkembangan Creative Writing. Mengingat hal itu, akan disajikan serial tulisan terkait, khusus bagi Pembaca setia Bibliopedia, mulai hari ini.
Selamat mengikuti!

Creative writing (tulisan atau menulis kreatif) sebagai sebuah istilah, ditemukan pada abad ke-19 untuk mengekspresikan gagasan bahwa sudah ada praktik menulis, dan kemudian berkembang menjadi penulisan kreatif.

Dengan menggunakan hanya “menulis” saja dirasakan istilah tersebut sudah kehilangan makna sehingga kini menulis kreatif identik dengan menulis fiksi atau puisi, sebagai lawan untuk menulis nonfiksi. Yang tidak pernah berubah dalam evolusi makna “menulis” ialah bahwa di dalamnya terkandung kreativitas dalam pengertian utama dari kata “tulisan” yang inventif.

Ralph Waldo Emerson, penulis besar Amerika dan salah satu lidah pertama yang menggunakan istilah “penulisan kreatif.”

Ralph Waldo Emerson:pencetus  creative writing.

Dalam Orasi Phi Beta Kappa tahun 1838, ia menyatakan bahwa “Memang ada penulisan kreatif seperti halnya membaca kreatif.” Membaca kreatif berarti tindakan yang dinamis, seorang pembaca yang membaca untuk hidup, membaca dengan keterlibatan penuh.

Dengan cara ini, seseorang akan masuk dan merasuk ke dalam seluruh isi buku. Demikian juga menulis kreatif, seseorang menulis dan menghayati isi tulisannya dan akhirnya dapat hidup dari tulisan-tulisan yang dihasilkannya.

Jika ditelusuri ke belakang, creative writing berawal dari tradisi oral dan menggambar pada dinding dan gua-gua yang teknik maupun cara berceritanya bertumpu pada story telling.

Pada zaman dahulu, ketika media untuk menulis masih di batu, dinding, daun lontar, dan kulit binatang menulis kreatif belum dapat seluruhnya diungkapkan melalui tulisan. Namun, cerita dan gambar yang ditulis (visual dan verbal) itu dikisahkan berulang-ulang dalam suatu keluarga untuk mengajarkan moral, etika, perilaku budaya, harapan, dan memberikan hiburan.

Ketika kertas dan teknik cetak-mencetak ditemukan, tradisi bercerita secara oral perlahan-lahan bergeser. Kemudian, datanglah era radio dan televisi.

Ralph Waldo Emerson, penulis besar Amerika dan salah satu orang pertama yang menggunakan istilah “penulisan kreatif.

Teknik story telling masih digunakan, meski dikemas lebih singkat sesuai dengan karakter media penyampaiannya. Dan kini, di zaman era digital, story telling pun tetap sama dari segi teknik.

Di Inggris, selama Victorian Era (Masa Ratu Victoria berkuasa dari Juni 1837 hingga wafat pada Januari 1901), tulisan-tulisan kreatif menjadi salah satu faktor hiburan paling populer. Ini merupakan masa ketika penulis baru mulai muncul satu per-satu dan menulis dalam gaya yang unik dan baru dan genre.

Kecenderungan sastra sebuah tren yang kami alami dari sekitar setengah abad yang lalu sampai sekarang, kecenderungan di mana penulis baru (biasanya kaum muda amatir) mulai menunjukkan bakat dan mencoba menerbitkan karya-karya mereka,  bahkan menerbitkan sendiri (self publisher). Sesuatu yang sebelumnya hanya dilakukan kaum cerdik cendikia, seniman, dan filsuf dan hanya kaum inilah yang terampil menulis cerita. Inilah kecenderungan sastra di mana semua orang dapat menulis praktis untuk segala ragam.

Alat yang paling sering digunakan untuk menulis pada waktu itu adalah mesin ketik. Kemudian, menulis kreatif mulai berkembang sehingga karya sastra dan karya jurnalistik bersinggungan dan para pakar mulai membuat definisi ulang dan membuat garis-garis pembeda antarkeduanya.

Setelah itu, datang era komputer. Pada saat itu, media untuk menulis mengganti  pena dan kertas dengan keyboard dan monitor, dan orang menulis menggunakan DOS atau yang lebih maju Microsoft Office Word untuk mengetik cerita-cerita mereka.

Kini kita hidup di era kemajuan teknologi yang cepat. Manusia diperkenalkan dengan apa yang dianggap sebagai salah satu penemuan yang paling hebat sepanjang masa: internet. Dengan menggunakan media ini, dunia penulisan kreatif telah mengalami lompatan yang lebih jauh.

Hari ini, bukan hanya penulis, bahkan penggemar dapat mempublikasikan karya-karya mereka secara online. Ini membuat menulis pada umumnya, dan khususnya menulis kreatif, menjadi lebih universal. Siapa pun dapat menjadi penulis. Namun, tetap saja terdapat perbedaan antara menulis sebatas hobi (amatir) dan penulis profesional.

Tidak lama kemudian, situs yang menerima kiriman amatir online cerita mulai muncul, situs ini mengumpulkan cerita dari seluruh dunia dan menyimpannya dalam sebuah database online yang dapat diakses dari mana saja di seluruh dunia. Salah satu situs tersebut adalah Writing.com, yang tidak hanya tempat untuk membaca dan menulis, tetapi juga tempat untuk bersosialisasi dan mendiskusikan hal-hal. Dunia menulis telah juat mendapat sedikit lebih dekat.
(bersambung)

Share your love
Avatar photo
Masri Sareb Putra
Articles: 731

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

Leave a Reply