Deus ex  Machina dalam Kisahan Fiksi

Deus ex  machina.
Ternyata, frasa ini ada di mana-mana. Pada semua lini produk. Bahkan menjadi idiom pada bidang/ kajian tertentu. Khusus di dunia Creative Writing, ini istilah telah dikenal 50 tahun silam. 

Narasi ini tidak mengulas Deus ex  machina pada vak lain. Entah merek produk tertentu. Maupun entitas lain, yang menggunakan predikat dalam bahasa Latin yang indah, enak di telinga ini.

Sekali lagi. Lagi-lagi sekali. Ulasan “Deus ex  Machina” terfokus pada vak tulisan kreatif.

Cerita. Kisahan fiksi. Meski imaginasi. Dan rekayasa belaka sang pencipta. Namun, ada logika-ceritanya. Kami, para praktisi dunia-sastra, menyebutnya: plausibility. Atau plausibilitas. Kosakata yang belum masuk khasanah bahasa Indonesia.

Buku pemandu bagi para penulis menulis novel. Namun, tidak menganjurkan ending kisahan Deus ex machina.

Orang rata-rata menyukai akhir cerita yang happy ending. Namun, jangan dipaksakan cerita Anda harus berakhir  menyenangkan. Yang bagus adalah kisahnya berjalan wajar dan jika harus berakhir tragis, ya tragis. Kembali ke “wajar” tadi. Bukankah hidup yang nyata tidak selalu bahagia? 

Ada juga akhir novel yang terbuka. Tidak ada kesimpulan. Kesimpulannya ialah novel itu tidak ada kesimpulan sebab diserahkan pada imaginasi masing-masing pembaca.

Malah yang paling terkini, ada penulis (dan penerbit) yang di bab akhir cerita membuat dua ending. Yang satu happy dan yang lainnya sad. Pembaca dipersilakan memilih sesuai selera hendak mengakhiri bagian ending yang mana?

 

Meski kisahan fiksi. Tetap wajib ada logika, dalam cerita. Tidak bisa sembarang dan serampangan saja di dalam menulis!

 

Apa pun ending novel yang Anda buat, hindari yang keempat: Deus ex machina ending. Anda tentu pernah mendengar istilah itu. Deus (Tuhan), ex (dari), dan machina (mesin).

Maksudnya, Tuhan dari mesin yang menunjukkan segalanya serba instan. Jadi, tidak ada logika di sana, tidak alamiah. Mengapa? Sebab jika kepepet, tiba-tiba datang bantuan atau kekuatan menolong. Ini bukanlah akhir cerita yang baik. Terasa maksa banget dan tidak make sense. 

Banyak novel, terutama sinetron, Indonesia adalah Deus ex machina! Ini tidak mendidik. Orang dibuat tidak berusaha, pasif menuggu, toh ketika kepepet akan ada penolong.

Dalam konteks penulisan novel, The Oxford English Dictionary menjelaskan Deus ex machina demikian, 

“An unexpected power or event saving a seemingly hopeless situation, especially as a contrived plot device in a play or novel.”

Nah lo! Gua kate juge ape?
Ingin tahu detail? Miliki. Dan baca buku manual ini!
Share your love
Avatar photo
Masri Sareb Putra
Articles: 731

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

Leave a Reply