Kaki dari Filsafat Ilmu

Filsafat ilmu dan Perkembagannya di Indonesia : Suatu pengantar oleh Surajiyo ini, saya yang berikan Kata Pengantarnya. Tentu saja, sebagai sahabat. Sekaligus, waktu itu, saya Ketua MKDU (MPK) suatu universitas tempat sang penulis mengajar.

Diterbitkan oleh Bumi Aksara Jakarta (2005). Dua tahun kemudian, diikutkan dalam hibah buku teks Perguruan Tinggi. Dan menang. Penulisnya mendapat insentif khusus. Agaknya, penulis tak lupa kacang pada kulitnya. Saya diberinya sekadar tanda ucapan terima kasih.

Tapi bukan itu poin saya. Saya tertaik mengantar buku ini karena memang di dalamnya terkandung muatan antaran-filsafat. Epistemologi sebenarnya. Di mana penulis memberi kaki-pijak pada filsafat, yang sering dianggap berada di awang-awang. Lantaran abstraksi, cara berpikirnya, tingkat dewa.

Cara/ metode memperoleh pengetahuan, melalui jalan mautic. Thaumasia, keheranan, dan bertanya, adalah pangkal mula kebijaksanaan. Namun, manusia hanya “cinta”, filo saja, akan sofia (kebijaksanaan) itu; sebab Sang Maha Bijaksana, adalah causa prima. Manusia hanya mendekati saja.

Filsafat induk segala ilmu.

Ia, fisafat itu, memiliki 7 cabang.

Itu filsafat formal, sebagai ilmu.

Namun, hakikatnya, setiap orang mempraktikkan filsafat setiap saat. Hanya saja, tidak sistematis, metodis, koheren,  bertanggung jawab dan berkanjang –sebagai syarat ilmu.

Dasar-dasar epistemologi, filsafat ilmu, termaktub dalam kandungan konten buku ini.

Tentu,Tim seleksi yang menentukan siapa pemenang hibah buku teks Perguruan Tinggi profesional bekerja. Bisa jadi, mereka tidak mengenal penulis dan pemberi pengantar buku ini.

Share your love
Avatar photo
Masri Sareb Putra
Articles: 731

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

Leave a Reply