Kwee Seng si Kutu Buku | Saya Merasa Sepertinya

Mana ada seorang pendekar suka membagi kamar dengan kutu buku yang tentu akan menjemukan dan bicaranya tentu soal kitab-kitab dan sajak belaka?
–Kho Ping Hoo dalam Suling Emas.
.
 
Ciri salah satu karya sastra berkualitas adalah: ketika membacanya, kita merasa terwakili: Gua bingits!
 
Demikian ketika membaca Suling Emas. Salah satu mahakarya Kho Ping Hoo  ini. Saya merasa seperti Kwee Seng. Yang menerapkan ilmu padi. Kutubuku, sastrawan itu, tidak dianggap. Tapi? Jangan salah kira!
 
Ini sebuah trik menulis dan berkisah luar biasa. The art of story telling yang hanya bisa dilakukan segelintir pengarang. Di mana akhir-cerita (ending) yang tidak mudah ditebak. Namanya dalam teori penulisan kreatif: surprise ending.
 
Dia yang halus budi bahasa serta haus buku. Ternyata menang dalam pertarungan melawan pendekar jelita, Liu Lu Sian. Ia wajib menurunkan ilmu sastra. Selain  jurus mautnya yang hanya diguna untuk kebaikan saja.
 
Kutubuku, alias bibliofili, pendekar sakti mandraguna itu: Kwee Seng.
Share your love
Avatar photo
Masri Sareb Putra
Articles: 731

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

Leave a Reply