Satu hari sekurang-kurangnya membaca 1 buku!
Apakah setiap patah kata dieja, ataukah dapat diloncati? Apakah membaca untuk menyerap semua apa yang ditulis dalam buku, ataukah untuk menemukan ide? Buat mendapatkan inspirasi?
Pada narasi tersendiri, akan saya ulas teknik rapid reading –membaca cepat. Peter Kump punya bukunya. Saya terjemahkan pada 2009 untuk PT Indeks.
Pada level tertentu, orang membaca untuk: menemukan ide, Inspirasi. Selebihnya, bisa dikembangkan sesuai kreativitas.
Entah Anda. Bagi saya, referensi kerap menguatkan apa yang saya alami dan pikirkan. Ternyata, teori dan buku bermutu meneguhkannya.
Termasuk buku ini.
Ini santapan bacaan saya sejak pagi. Saat begini, amat perlu. Saya coba memadukannya dengan secercah pengetahuan dan pengalaman yang saya temukan selama 2 tahun belakangan, yakni hibrida antara dunia nyata dan dunia maya.
Apa pun, senantiasa ada risiko dalam bisnis. Persoalannya: bagaimana seorang entrepreneur turning obstacles into opportunities?
Pandemi Covid-19 telah berlalu. Tiga tahun mendera kita semua, termasuk bisnis. Hancur. Tidak mudah untuk bangkit.
Kami mengalaminya di bisnis keluarga: Kafe. Di mana sebelum Pandemi, berkembang dan profit. Namun, Covid mengubah segalanya.
Bagaimana mestinya? Menghadapi risiko bisnis seperti apa? Kita bermain-main dalam gelombang perubahannya. Minimalkan risiko. Banting setir. Kurangi pengeluaran. hemat dalam belanja.
Yang paling pokok, sebagai owner, kerap ada godaan: Manah yang benar-benar need (kebutuhan) mana yang sebatas desire (keinginan)?
Di situ perlu pengendalian uang dan modal. Kita semua tahu! Tapi melaksana dan menjadikannya, belum tentu.
Entah bagi Anda. Bagi saya, referensi kerap menguatkan apa yang saya alami dan pikirkan. Ternyata, teori dan buku bermutu meneguhkannya.
Teermasuk buku ini.