Menerima Buku Menjelajahi Misteri Perbatasan dari Dr. Yansen TP, M.Si.

Saya baru saja menerima buku bagus dan bermutu ini yang dibawa oleh Fran Dawat, seorang warga Long Layu yang ke Batu Ruyud bertemu dengan Dr. Yansen TP pada liburan panjang minggu lalu. Pemberian yang sangat berharga.

Acara Batu Ruyud Writing Camp yang diselenggarakan oleh Yansen TP sangat inspiratif! Kegiatan yang bukan hanya belajar “membaca dan menulis”, tetapi ajang pembelaran yang menyertakan hampir seluruh warga Krayan 5 kecamatan pada 27 Oktober – 3 November tahun 2022.

Misteri Perbatasan Krayan

Hal yang mengagumkan adalah bahwa Dr. Yansen, kelahiran Pa’ Upan tahun 1960, menjadikan Batu Ruyud pusat literasi di Kalimantan. Googling saja! Maka teempat terpencil, yang 54 tahun dilintasi keluarga Samuel Tipa Tapan pindah ke Ba’ Binuang – Malinau, menduduki ranking eratas di mesin pencarian Google.

Partisipasi masyarakat

Partisipasi warga Krayan dalam acara tersebut menunjukkan betapa pentingnya literasi dalam masyarakat, terutama di era digital ini. Memang benar, menjadi literat tidak lagi hanya tentang mengonsumsi informasi, tetapi juga tentang menjadi produsen aktif dalam dunia literasi.

Spanduk, bukti kegiatan masih terpampang di pondok belakang dekat kolam baru.

Melalui berbagai media, seperti blog, podcast, dan media online lainnya, generasi muda dapat berperan aktif dalam menyebarkan ide dan pengetahuan. Hal ini tidak hanya meningkatkan kemampuan mereka dalam mengekspresikan diri, tetapi juga membantu memperluas wawasan dan pemikiran kritis di antara komunitas mereka.

Inilah makna “gerakan” literasi itu. Yansen menggerakkan literasi di Kaltara, perlahan-lahan mulanya, kemudian semakin membesar. Bahkan sampai pada aras nasional, mengingat grand-launching (peluncuran utama) buku Menjelajahi Misteri Perbatasan : Batu Ruyud Writing Camp I, Krayan 2022 ini gaungnya cukup keras. Sebab diadakan di Puri Cikeas, di kompleks kediaman SBY, dihadiri dan diliput oleh media nasional.

Diskusi di kafe atau perbincangan di media sosial memang menjadi ruang yang sangat baik untuk bertukar ide dan pengetahuan.

Manusia Dayak Krayan (Lengilo’)

Literasi tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk mengasah keterampilan membaca dan menulis, tetapi juga sebagai sarana untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis yang sangat penting dalam menghadapi berbagai tantangan di dunia ini.

Dengan literasi sebagai gaya hidup, anak muda jaman sekarang memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi masyarakat luas. Mereka tidak lagi hanya menjadi pengamat yang pasif, tetapi juga penggerak yang aktif dalam membentuk opini dan memperjuangkan perubahan yang mereka yakini.

Literasi adalah kekuatan

Literasi bukan sekadar kegiatan rutin, tetapi juga merupakan kekuatan yang mampu membawa perubahan substansial dalam masyarakat. Dengan kemampuan membaca, menulis, dan berpikir kritis, generasi muda dapat memahami isu-isu kompleks, mengidentifikasi solusi yang inovatif, dan memobilisasi orang lain untuk bertindak.

Mendukung dan mendorong literasi sebagai gaya hidup merupakan investasi penting dalam pembangunan masa depan yang lebih cerdas, inklusif, dan berkelanjutan.

Kiranya semangat literasi terus membara di kalangan anak muda, sehingga mereka dapat terus menjadi agen perubahan yang positif bagi masyarakat dan dunia. *)

Share your love
Avatar photo
Melvari Petrus
Articles: 2

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

Leave a Reply