Tentang Proyek Gutenberg
Pendiri: Michael S. Hart
CEO: Gregory B. Mewby
Didirikan: December 1, 1971
Tujuan didirikan sebagai upaya sukarela melakukan digitalisasi, pengarsipan, dan distribusi karya-karya budaya agar dapat mendorong pembuatan dan pendistribusian e-books atau buku elektronik.
Toh demikian, apa yang bisa didigitalkan, jika tidak ada babon, master bukunya? Gagasan awalnya, buku analog dahulu, digital kemudian. Hal ini bahkan (masih dan menjadi kebijakan) penerbit mayor. Bahwa sebulan setelah buku cetak terbit, dan beredar, barulah muncul dalam buku digital.
Zaman kini, setiap orang bisa menjadi Penerbit. Seperti nujum Mcluhan.
Tahun 1964, ia mengatakan, “Gutenberg made everybody a reader. Xerox makes everybody a Publisher.”
Ucapan pakar media itu benar. Tanpa pria berjenggot lebat-panjang kelahiran 1395 di Mainz, Jerman bernama Gutenberg, kita tak pernah seliterasi saat ini. Tidak pernah ada pula buku berbobot yang memintarkan kita. Sekaligus mengikat ilmu yang tahan oleh ngengat sepanjang zaman.
Bibliopedia. Semula hanya dimaksudkan toko buku virtual. Namun telah membuka diri terhadap banyak kemungkinan, dan juga, peluang.
Project Gutenberg menawarkan lebih dari 50.000 ebook gratis: pilih di antara buku e-pub gratis, buku kindle gratis, unduh atau baca online.
Proyek ini bercita-cita mendigitalkan buku-buku yang pernah terbit dari masa ke masa. Sayangnya, terkendala pada Hak Cipta sang pengarang/ penulis.
Nujum Mcluhan Terbukti
Jadinya, hari ini, apa yang dikatakan McLuhan terbukti benar. Dan benar terbukti. Siapa saja bisa menjadi Penerbit melalui Google Play –dengan menggunakan Google Id.
Seperti Bibliopedia. Semula hanya dimaksudkan toko buku virtual. Namun telah membuka diri terhadap banyak kemungkinan, dan juga, peluang.
Maka selain menyelenggarakan Webinar dan kelas kursus, Bibliopedia juga adalah Penerbit. Khususnya buku berbasis elektronika (e-book).
Silakan lihat senarai e-booknya di rubrik “Products” https://bibliopedia.id/all-products/?v=b718adec73e0