Siapa sastrawan Dayak? Wikipedia telah menayangkan senarai nama mereka.
Namun, di buku ini, lebih spesial. “Kardinal Sastra Indonesia”, Korrie Layun Rampan dan Masri Sareb Putra (angkatan 2000 dalam Sastra Indonesia) menghimpun nama dan karya mereka.
Telah terbit 1 jilid, menyusul jilid yang berikutnya.
Inilah hasil dari googling di https://id.wikipedia.org/wiki/Sastrawan_Dayak
Sastrawan Dayak mengacu pada sastrawan berketurunan Dayak yang menulis sastra dengan bahasa, kata-kata, dan gaya bahasa yang dipakai dalam kitab-kitab bukan bahasa sehari-hari oleh penulis Dayak tentang Dayak yang diterbitkan untuk publik.
Sastrawan Dayak didefinisikan berpatok ketika Ding Ngo, yang secara tekun dan berkanjang menulis epos Lawe, kisahan Mahabrata-nya orang Kayan yang terdiri atas 5 volume yang kemudian diterbitkan Gadjahmada University Press pada 1984-1985.
Korrie dan Masri (2016) menyenaraikan sastrawan Dayak masa ke masa, terhitung sejak awal masa kemerdekaan Indonesia yang berikut ini.
Fridolin Ukur
Ding Ngo
Korrie Layun Rampan
R. Masri Sareb Putra
Tawi Ballai
JJ. Kusni
Burhanuddin Soebely
Alexander Mering
Aliman Syahrani
Rahmadi G Lentam
Garege Takus (Yohanes S. Laon)
Jimbun anak Tawai
Jastin M.
Yuni Nurmalia
Sandy Firly
Anak Osup
Nico Andasputra
Thresia Hosanna
Nani Neye Emelia
Mirintan Ophelis Binti
Arsyad Indradi
Helwatin Najwa
M.S. Gumelar
Paulus Florus
Paulus Lion Morry Oddy
Budhi Borneo
Liu Ban Fo (Munaldus)
N. Diana
Budi Dayak Kurniawan
Budi Miank
Yuni Nurmalia
Flora Inglin
Pio D. Kristie
Zulhamdani
Rusmala Dewi
Bachrin Masjhoer
Yurnalis Ngayoh
Yully Redzie
Elisaputra Lawa
Brill A. Marludi
Hermiyana
Erika Adriani
Novi Sudarman
Fitriani Um Salva
Dayeng