Skinner dan Temuannya dalam Pusaran “Kecerdasan Buatan” Manusia dan Mesin

Portal berita dan informasi tercinta ini tidak hanya membahas buku fenomenal atau pustaka yang patut diperbincangkan dan dibagi, tetapi juga menjelajahi buku-buku terbitan masa lampau yang dianggap sebagai yang terbaik dalam bidangnya.

Salah satu dari seribu buku psikologi yang layak diperhitungkan adalah karya yang berasal dari B.F. Skinner, seorang psikolog Amerika yang hidup dari tahun 1904 hingga 1990.

Teori psikologi behavioral yang menjadi pijakan penting dalam pengembangan teori perilaku dan konsep-konsep terkait, muncul dari pemikiran tokoh utama ini.

Skinner, dengan kontribusinya yang dikenal luas dalam bidang Behaviorisme, mengemukakan bahwa perilaku manusia dan hewan dapat dipahami dengan menganalisis respons terhadap rangsangan atau stimulus tertentu di lingkungan.

Pendekatannya mengenai belajar melibatkan proses asosiasi antara stimulus dan respons, di mana perilaku dapat diubah melalui penguatan atau hukuman.

Teori perilaku Skinner memfokuskan pada aspek yang dapat diamati dari perilaku, seperti respons yang dapat diukur dan stimulus lingkungan yang memengaruhi respons tersebut.

Konsep penting seperti “penguatan positif” dan “penguatan negatif” menjadi inti dari teorinya, mengacu pada konsekuensi yang memengaruhi probabilitas perilaku tertentu terjadi.

Penting untuk dicatat bahwa pandangan Skinner ini memiliki dampak signifikan pada bidang psikologi dan pendidikan. Namun, ada juga kritik yang diarahkan kepada pendekatan ini, karena dianggap terlalu sederhana dan kurang mempertimbangkan faktor-faktor kognitif dan emosional dalam menjelaskan perilaku manusia.

Salah satu buku yang mencerminkan pandangan ini adalah Beyond Freedom and Dignity (Terbitan bahasa Indonesia: Melampaui Kebebasan dan Martabat),  karya terkenal dari B.F. Skinner yang diterbitkan pada tahun 1971 oleh Alfred A. Knopf.

Selain buku ini, B.F. Skinner menghasilkan berbagai karya lain yang juga berpengaruh dalam perkembangan teori perilaku dan psikologi behavioristik. Anda dapat menemukan lebih banyak informasi tentang karya-karyanya dengan mengeksplorasi katalog perpustakaan atau toko buku online.

Kontribusi Skinner dan temuannya dalam wilayah “kecerdasan buatan” manusia dan mesin
Ketika membahas kontribusi karya Skinner dalam ilmu psikologi, sangat penting untuk menyoroti pandangan inovatifnya terhadap pemahaman perilaku manusia.

Konsep penguatan, pembentukan perilaku, dan teori belajar yang dijelaskannya telah membuka jalan bagi pemahaman lebih mendalam tentang bagaimana lingkungan memengaruhi respons dan perilaku kita.

Meskipun teori ini telah menerima kritik, kontribusinya dalam membentuk landasan untuk riset psikologis tidak dapat diabaikan.

Ketika melihat relevansi teori Skinner dalam konteks pengaruh kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan kecerdasan alami (natural intelligence), keterkaitan ini semakin jelas. Teori Skinner menggarisbawahi bagaimana penguatan dan hukuman dapat membentuk perilaku dan belajar.

Dalam pengembangan kecerdasan buatan, konsep penguatan menjadi penting dalam proses pembelajaran mesin. Penggunaan penguatan positif dan negatif dalam algoritma pembelajaran mesin memungkinkan sistem untuk memperbaiki kinerjanya seiring waktu, mirip dengan bagaimana manusia dan hewan belajar.

Namun, perbedaan utama adalah bahwa kecerdasan buatan masih terbatas pada algoritma dan data yang diberikan kepadanya, sementara kecerdasan alami manusia juga dipengaruhi oleh faktor-faktor kognitif dan emosional yang lebih kompleks.

Oleh karena itu, meskipun teori Skinner memberikan dasar bagi pengembangan kecerdasan buatan, mereka belum mampu mereplikasi sepenuhnya kompleksitas kecerdasan alami manusia.

Psikolog paling berpengaruh abad 20
Burrhus Frederic Skinner (20 Maret 1904 – 18 Agustus 1990) adalah seorang psikolog Amerika, behavioris, penulis, penemu, dan filsuf sosial. Ia adalah seorang profesor psikologi di Universitas Harvard dari tahun 1958 hingga pensiunnya pada tahun 1974.

Dengan mempertimbangkan bahwa kehendak bebas hanyalah ilusi, Skinner melihat tindakan manusia bergantung pada konsekuensi dari tindakan-tindakan sebelumnya, suatu teori yang ia kemukakan sebagai prinsip penguatan: Jika konsekuensi dari suatu tindakan buruk, kemungkinan besar tindakan tersebut tidak akan diulang; jika konsekuensinya baik, probabilitas tindakan tersebut diulang menjadi lebih kuat.

Skinner mengembangkan analisis perilaku, terutama filsafat perilaku radikal, dan mendirikan analisis perilaku eksperimental, sebuah aliran dalam psikologi penelitian eksperimental. Ia juga menggunakan kondisi operan untuk memperkuat perilaku, dengan mempertimbangkan laju respons sebagai ukuran efektivitas terkuat dari kekuatan respons. Untuk mempelajari kondisi operan, ia menciptakan kotak kondisi operan (juga dikenal sebagai kotak Skinner), dan untuk mengukur laju ia menciptakan rekorder kumulatif.

Dengan alat-alat ini, ia dan Charles Ferster menghasilkan karya eksperimental paling berpengaruh Skinner, yang diuraikan dalam buku tahun 1957 mereka, Schedules of Reinforcement.

Skinner adalah seorang penulis yang produktif, menerbitkan 21 buku dan 180 artikel. Ia membayangkan penerapan gagasannya dalam merancang komunitas manusia dalam novel utopisnya tahun 1948, Walden Two, sementara analisis perilaku manusia yang dikembangkannya mencapai puncaknya dalam karyanya tahun 1958, Verbal Behavior.

Skinner, John B. Watson, dan Ivan Pavlov dianggap sebagai perintis psikologi perilaku modern. Dengan demikian, survei Juni 2002 mencantumkan Skinner sebagai psikolog yang paling berpengaruh pada abad ke-20. *)

Share your love
Avatar photo
Biblio Pedia
Articles: 242

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

Leave a Reply