3 Cara Mengatasi Mitos Membaca dan Menyaring Ide Dasar

Mengatasi Mitos Membaca dan Menyaring Ide Dasar

Banyak orang mengira. Bahwa semua kata, dalam suatu Wacana, atau buku, wajib dibaca semuanya.

Tidak! Bagi orang yang berilmu, cukup ia hanya menangkap gagasan inti sang penulis. Selanjutnya, ia dapat meneruskan dan mengembangkannya.

Mengapa demikian? Sebab, dalam hati, si pandai berilmu tadi berkata ketika membaca, “Saya bisa menarasikan sama sepertimu, bahkan bisa lebih baik.”

Dari pengalaman menjadi mentor dan fasilitator menulis, yang terberat, paling sulit –sekaligus memakan waktu– adalah menularkan skill dan kemampuan membuat General Statement.

Narasi, deskripsi, atau ulasan –dan apa pun namanya– setelah GAGASAN INTI atau yang disebut “General Statement”, tesis, pernyataan Sang Penulis adalah bahasa, style, gaya seseorang mengembangkan. Tentu, dengan pengalaman sendiri, diimbuhi dengan contoh kasus.

GAGASAN INTI  sedemikian penting dalam suatu wacana. Mengapa? Sebab, clear writing (kejelasan/ pemahaman/ keterbacaan (readability) suatu tulisan, terkait dengan kejelasan (logika) sang penulisnya.

Jadi, clear writing comes from clear thinking!

Itulah mengapa. Dalam Semiloka 4 hari yang diselenggarakan Puskhat Khatulistiwa (5-8 September 2022 di Pontianak), Munaldus M.A. dan saya sebagai mentor dan fasilitator menekankan terlebih dahulu kepada peserta (calon leader-penulis): Mantap/ bikin dulu General Statement. Ini yang inti dari suatu tuisan!

Dari pengalaman menjadi mentor dan fasilitator menulis, yang terberat, paling sulit –sekaligus memakan waktu– adalah menularkan skill dan kemampuan membuat General Statement.

Ternyata, tidak mudah! Meski pesertanya semua sarjana, bahkan ada yang master dan doktor.

Membaca menemukan gagasan inti penulisnya. Ini yang sebenarnya pokok. Kecuali membaca untuk tujan tertentu, misalnya untuk sekolah dan atau kuliah. Memang ini sangat spesifik. Tidak dapat kata di dalamnya diloncat loncati membacanya.

Akan tetapi, untuk buku umum. Berikut ini cara mudah dan cepat menemukan gagasan inti sang penulisnya.

  1. Pertama, bacalah judul bab atau bagian bacaan dengan teliti. Catat dan camkan bagian itu membahas  masalah apa? Perhatikanlah kata-kata kunci. 
  2. Kedua. Camkan, dan temukan, dengan saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya headings dan petunjuk lain yang merupakan pengorganisasian ide. Kerap itulah petunjuk yang diberikan penulis dan ide pokok yang ditekankannya. Anda disarankan untuk mengikuti tekanan-tekanan yang tampak dalam kata yang dicetak dengan huruf tebal atau cetak miring. Jika Anda berkonsentrasi dan mengetahui ide pokok penulis, Anda akan tidak mengalami kesulitan mencerap informasi dan isi bahan bacaan.
  3. Ketiga, dalam buku-buku yang serius, terutama buku teks, penulis menginginkan pembaca mengenal dan mengikuti alur pemikirannya. Biasanya mereka menggunakan:
  • Headings dan subheadings untuk menunjuk poin penting.
  • Mencetak miring kata—kata atau frasa yang menunjuk pada terminologi baru atau definisi.
  • Mencatat poin-poin pokok yang dinyatakan dalam angka atau paragraf yang kerap mulai dengan kalimat, “Tiga faktor penting yakni….” dsb.
  • Menegaskan kembali atau mengulang. Dengan menyatakan atau menyatakan kembali fakta atau ide, penulis memastikan bahwa pembaca dibawa pada cara yang berbeda pada konsep yang dianggap penting.

Membaca, yang penting, adalah: menemukan gagasan inti penulisnya.

Terapkanlah kiat-kiat di atas manakala Anda membaca.

Pasti mustajab. Terutama jika bahan bacaan tebal dan Anda buru-buru ingin mendapat dan atau menangkap gagasan dasarnya.

Share your love
Avatar photo
Masri Sareb Putra
Articles: 731

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

Leave a Reply