Afirmasi/ Menguatkan| Fungsi Kutipan dalam Buku

Menguatkan/ mengafirmasi temuan kita –salah satu fungsi kutipan dari sumber interteks. Dalam buku Ketungau Tesaek, saya menguutip karya van Loon sbb:

Kecuai, yang menggambarkan
Ketungau Tesaek itu, dicatat sebagai berikut.

Tenslotte gingen ook wij op zoek naar een beter woongebied. Degenen die vóór ons waren weggetrokken, zouden tekens achterlaten om ons de weg te wijzen. Op de plaats waar de Sai uitmondt de Ketungau staken zijn een stok schuin in de river om aan te geven dat wij stroomopwarrts verder moesten trekken. Maar toen wij daar aankwamen, had het zwaar geregend en de snelstromende rivier had de stok in de andere richting schuin gezet. Zozijn wij hier terecht gekomen en hebben wij kontakt met onze voorgangers verloren7” (van Loon, 1992, hlmn. 5-6).

Dari teks ini jelas narasumber mengisahkan penuturan nenek moyang bahwa memang “tesae jalai no”, sesat jalan, karena (staken) kecuai, atau patok, atau tanda telah berubah arah.

Jadi, klop antara teks tertulis ini dengan cerita lisan yang dipertuturkan generasi ke generasi. Sedemikian rupa, sehingga asal muasal Ketungau Tesaek tidak lagi menyisakan keragu-raguan.

Itulah dalam studi hermeneutika disebut “fussion of horizon”. Yaitu menyatu atau berfusinya apa yang sudah diketahui dengan apa yang belum diketahui.

Share your love
Avatar photo
Masri Sareb Putra
Articles: 737

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

Leave a Reply