Dulce et utile adalah frasa Latin yang secara harfiah dapat diterjemahkan sebagai “manis dan bermanfaat” dalam bahasa Indonesia.
Frasa ini mencerminkan ide bahwa suatu karya atau pengalaman dapat memiliki nilai estetis yang menyenangkan (manis) sekaligus memberikan manfaat atau kegunaan praktis (bermanfaat).
- Dulce (manis, indah, elok): Mengacu pada aspek yang menyenangkan, indah secara estetis, atau memuaskan secara emosional.
- Et (dan): Menghubungkan konsep manis dan bermanfaat, menunjukkan bahwa keduanya dapat ada bersamaan.
- Utile (bermanfaat, berguna): Merujuk pada nilai praktis atau kegunaan suatu hal.
“Dulce et utile” adalah frasa yang berasal dari karya Horatius, seorang penyair Romawi kuno, dalam tulisannya yang terkenal berjudul Ars Poetica” atau “Seni Puisi”. Dalam karya ini, Horatius mengajukan konsep bahwa karya sastra atau seni yang paling memuaskan adalah yang mampu menggabungkan keindahan estetis yang menyenangkan (dulce) dengan manfaat atau kegunaan praktis (utile).
Baca Homo Deus
“Dulce et utile” mencerminkan sebuah karya atau pengalaman dapat memberikan kepuasan emosional atau estetis sekaligus memberikan manfaat yang bermanfaat dalam konteks kehidupan sehari-hari. Dalam seni dan sastra, prinsip ini menuntut pencipta karya untuk mencapai keseimbangan harmonis antara keindahan artistik dan substansi makna.
Sebagai contoh, dalam dunia pendidikan, pendidik dapat menerapkan “Dulce et utile” dengan menciptakan pengalaman belajar yang menarik dan menghibur siswa (manis), sambil menyajikan informasi yang bermanfaat dan relevan bagi pemahaman mereka (bermanfaat).
Demikian pula, dalam desain produk atau layanan, prinsip ini mendorong pencipta untuk tidak hanya fokus pada aspek estetika yang menarik (manis), tetapi juga memastikan bahwa produk atau layanan tersebut memberikan nilai tambah dan solusi yang efektif bagi penggunanya (bermanfaat).
Dulce et utile menjadi landasan filosofis yang relevan dalam berbagai konteks, menekankan pentingnya mencapai keseimbangan antara keindahan dan kegunaan dalam menciptakan pengalaman yang memuaskan dan bermanfaat.
Penerapan dalam Konteks dan Kalimat
Dulce et utile dapat diterapkan dalam berbagai konteks, terutama dalam seni, sastra, dan pendidikan. Contohnya:
- Seni dan Sastra
Sebuah karya seni atau sastra dianggap berhasil jika dapat memberikan keindahan estetis yang menyenangkan (dulce) sambil tetap memberikan pemahaman atau makna yang bermanfaat (utile). - Pendidikan
Prinsip ini dapat diterapkan dalam metode pengajaran. Seorang pendidik dapat mencoba membuat pembelajaran dulce et utile ambil menyampaikan pengetahuan yang bermanfaat dan praktis. - Desain Produk
Dalam desain produk, prinsip dulce et utile dapat diartikan sebagai menciptakan produk yang tidak hanya estetis dan menarik secara visual (manis), tetapi juga praktis dan efisien dalam penggunaannya (bermanfaat).
Contoh Kalimat: “Puisi ini berhasil mencapai prinsip dulce et utile dengan menggabungkan keindahan kata-kata yang menyentuh hati pembaca dan memberikan pemahaman mendalam tentang kehidupan sehari-hari.”
Baca Pars pro Toto
Dengan demikian, frasa ini mencerminkan pentingnya mencapai keseimbangan antara nilai estetis dan kegunaan dalam berbagai aspek kehidupan. *)