First Things First –Dahulukan yang utama (1)

First Things First -> Dahulukan perkara yang utama. Buku. Yang boleh dikatakan magnum opus di bidangnya (motivasi, psikologi, pengembangan diri – self improvement) ini, telah saya baca dan emulasi sejak era 1990-an.
 
Sebagai senior editor di Penerbit Gramedia, kami wajib untuk meneliti. Kemudian, jika memenuhi kriteria, mengindonesiakan naskah-naskah asing. Itu pun jika rights-nya available. Kadang juga kalah cepat.
 
Oleh sebab itu, ajang pameran buku internasional, seperti Bologna Book Fair dan Frankfurt Book Fair, perlu diikuti. Di sanalah pintu masuk utama mendapatkan hak-menggandakan dan menerbitkan buku-buku asing itu. Terbaik ketika masih draft. Sedemikian rupa, sehingga buku bisa terbit bersamaan waktunya.
 
Saya pernah di tahun 1997 ikut Bologna Book Fair. Tapi bukan ini fokus topik kita. Kita tengah membahas First Things First. Bukan saja menginspirasi dan memotivasi, buku ini menjadi pegangan dan panduan bagi para achiever untuk berkarya lebih, dan lebih lagi.
 
Buku Steven Covey yang kubaca tahun 1990-an. Mengajarkan prioritas yang harus kita kerjakan di antara sekian banyak hal yang mesti dilakukan.
 
Saban hari. Di atas meja. Depan laptop kerja saya. Senantiasa ada “To do list” harian. Kadang per 3 hari, bahkan per minggu. 
 
Penulis buku 7 Habits ini meningatkan bahwa urgen (mendesak) tidak sama dengan yang utama. Misal: buang air hal mendesak dilakukan masinis kereta, tetapi keselamatan penumpang adalah yang utama. (karena itu, mungkin, banyak masinis kencing batu).
 
Betapa kerap, dalam hidup ini, kita melakukan hal2 yang tidak urgen dan tidak penting, tapi kita merasa itu urgen dan penting.
 
Mendahulukan hal yang urgen sekaligus penting —ini yang kulakukan hari ini di antara sekian banyak agenda.
Waktu belari kencang, tidak pernah menoleh surut ke belakang.Inilah yang oleh Horatius dalam Odes (23 sM) disebut sebagai CARPE DIEM:
dum loquimur, fugerit inuida aetas:
carpe diem, quam minimum credula postero
ketika kita sedang bicara, waktu yang iri itu tengah berlari
maka tangkaplah (peluang) hari ini
dan sesekali jangan percaya pada hal sama terjadi esok lagi.
 
No photo description available.
Saban hari. Di atas meja. Depan laptop kerja saya. Senantiasa ada “To do list” harian. Kadang per 3 hari, bahkan per minggu. 
 
Senarai peristiwa, kerja, agenda, atau pula namanya prioritas yang harus dituntaskan pada hari itu. Tentu urutannya sesuai dengan prioritas. Yang pada narasi berikutnya akan kita bahas, bagaimana kriteria menentukan prioritas itu.  Bersambung*)
 
 
Share your love
Avatar photo
Masri Sareb Putra
Articles: 731

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

Leave a Reply