Jenderal Purn. Neuschel: Pemimpin Kita Mengalami Penurunan Etika dan Kehilangan Nilai-nilai yang Langgeng

Renungan. Sekaligus tamparan yang langsung menohok muka kita semua. Terutama untuk bangsa negeri Pancasila. Yang akhir-akhir ini cenderung perilakunya jauh dari nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh nenek moyang, pendahulu, orang tua, serta nilai Pancasila.

Bangsa Indonesia, dengan keragaman budaya, agama, dan suku, telah dibangun di atas dasar Pancasila. Nilai-nilai luhur ini telah menjadi fondasi yang kuat bagi persatuan dan keberagaman kita. Namun, akhir-akhir ini, kita telah menyaksikan pergeseran perilaku dan nilai-nilai yang jauh dari ajaran nenek moyang dan Pancasila itu sendiri. Saatnya bagi kita untuk berhenti sejenak dari kegaduhan politik dan refleksi diri, untuk merenung dan memperkuat semangat Pancasila di dalam diri kita.

Saatnya kita rehat dari hingat bingar, kisruh politik kepentingan jangan pendek. Mari sejenak membaca. Dan merenungi kandungan pesan inti buku ini!

Dalam buku The Servant Leader, Robert P. Neuschel mengemukakan bahwa kepemimpinan kita mengalami penurunan dalam hal etika dan kehilangan nilai-nilai yang langgeng.

Faktor-faktor pelemahan ini semakin diperparah oleh obsesi terhadap jangka pendek. Seperti yang dikatakan Neuschel, “Kita lebih peduli tentang mencapai nilai pemegang saham secara cepat daripada membangun organisasi yang langgeng dan dapat meningkatkan kapasitasnya untuk menghasilkan produk atau layanan yang berguna secara lebih kompetitif dan efektif dalam jangka waktu yang lama.” Ia menyalahkan kepemimpinan korporat dalam hal ini.

Ia bertanya, “Langkah-langkah apa yang dapat kita ambil untuk menghidupkan kembali kualitas dan kekuatan kepemimpinan kita?” Kemudian, ia dengan tegas dan lugas memberikan gambaran tentang apa yang ia yakini sebagai perubahan-perubahan utama dalam kepemimpinan yang harus kita lakukan.

Barangsiapa di antara kamu ingin menjadi yang terbesar, hendaknya dia menjadi pelayan!

Sebagai seorang profesor manajemen dan strategi, serta sebelumnya sebagai direktur dan mitra senior di sebuah perusahaan konsultan terkemuka, dan sebagai seorang kapten dalam Angkatan Darat Amerika Serikat, Neuschel telah mengamati yang terbaik dalam kepemimpinan. Ia juga mempraktikkannya. Ia berbagi wawasannya dengan kita pemikiran dan best practice (pengamalan-terbaik) dalam buku berharga ini.

Teori kepemimpinan yang melayani
Neuschel membahas teori tentang kepemimpinan pelayanan, tetapi juga memberikan panduan praktis tentang bagaimana menerapkannya dalam dunia nyata. Neuschel menggambarkan langkah-langkah konkret yang dapat diambil oleh para pemimpin untuk membangun hubungan yang kuat dengan tim mereka, memberikan dukungan, dan memungkinkan setiap individu untuk tumbuh dan berkembang.

Dalam buku ini, Neuschel juga menyoroti pentingnya memahami kekuatan individu dan bagaimana memanfaatkannya secara efektif dalam konteks organisasi. Ia berpendapat bahwa pemimpin yang memahami potensi dan kekuatan timnya akan dapat meraih kesuksesan yang lebih besar.

Buku “The Servant Leader: Unleashing the Power of Your People” adalah sumber yang berharga bagi para pemimpin, baik yang berpengalaman maupun yang baru mulai memahami pentingnya kepemimpinan pelayanan. Ini adalah panduan yang menginspirasi tentang bagaimana seorang pemimpin dapat memberdayakan orang-orang di sekitarnya untuk mencapai prestasi yang luar biasa melalui pelayanan dan dukungan yang tulus.

Buku ini adalah cetakan ulang yang diterbitkan oleh Northwestern University Press pada tahun 2005. Dengan tebal 138 halaman, buku ini menggali konsep kepemimpinan berbasis pelayanan dan bagaimana hal ini dapat membantu membebaskan potensi yang ada dalam setiap individu.

Neuschel adalah seorang tokoh yang mempunyai perjalanan karier yang luar biasa, dimulai dari latar belakangnya sebagai seorang jenderal dalam militer hingga menjadi seorang pendukung aktif dari konsep kepemimpinan berbasis pelayan.

Neuschel memulai kariernya sebagai seorang tentara dan mencapai pangkat jenderal. Ia memiliki pengalaman yang sangat berharga dalam militer, termasuk keterlibatannya dalam pertempuran selama Perang Dunia II di wilayah Pasifik, khususnya di Papua Nugini dan Filipina. Pengalamannya dalam medan pertempuran dan kepemimpinan di masa perang memberinya pemahaman mendalam tentang arti penting kepemimpinan yang efektif dalam situasi yang penuh tekanan dan ketidakpastian.

Yang membuat perjalanan karier Neuschel menjadi unik adalah kemampuannya untuk beradaptasi dan bertransformasi setelah pensiun dari militer. Dia memilih untuk membagikan pengalaman dan pemahamannya tentang kepemimpinan dengan mengadopsi pendekatan servant leadership. Hal ini mencerminkan ketertarikannya pada konsep kepemimpinan yang lebih inklusif dan melayani, yang kontras dengan hierarki ketat dalam dunia militer.

Setelah pensiun dari militer, Neuschel menjalani kariernya di McKinsey & Company, sebuah perusahaan konsultan manajemen internasional. Di sini, ia berperan dalam membantu organisasi dan perusahaan di seluruh dunia dalam mengembangkan strategi, pengembangan organisasi, dan logistik. Pengalaman militernya memberinya wawasan unik tentang manajemen dan kepemimpinan, yang sangat berharga dalam memberikan nasihat kepada klien.

Neuschel tidak hanya mengamalkan kepemimpinan berbasis pelayan, tetapi juga menjadi pengarang, guru, dan pembicara yang berpengaruh dalam topik ini. Ia menulis banyak artikel dan buku tentang kepemimpinan, termasuk bukunya yang terkenal, The Servant Leader. Dengan pengalaman lapangan dan pengetahuannya yang luas, ia memberikan kontribusi signifikan terhadap pemahaman dan pengembangan kepemimpinan yang inklusif dan pelayanan.

Neuschel juga terlibat dalam berbagai peran penasihat di pemerintahan, membuktikan komitmennya terhadap pelayanan publik. Dia adalah anggota Konferensi White House untuk Drug-Free America dan memiliki peran dalam komite-komite yang berfokus pada transportasi, energi, dan banyak lagi.

Dengan perjalanan karier yang luar biasa ini, Neuschel mencerminkan transformasi yang menginspirasi dari seorang jenderal militer menjadi seorang pemimpin yang melayani masyarakat dan organisasi di seluruh dunia.

Pengalaman dan wawasannya yang beragam menjadikannya sosok yang sangat berpengaruh dalam dunia manajemen, kepemimpinan, dan pelayanan. *)

 

 

 

Share your love
Avatar photo
Masri Sareb Putra
Articles: 737

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

Leave a Reply