Karena TIDAK SEMUA YANG DI INTERNET ITU: BENAR!
Sering menggunakan Layanan Perpustakaan Nasional RI, Jalan Medan Merdeka, Jakarta, saya dibidik salah satu reponden, seorang mahasiswa yang sedang melakukan pengumpulan data tugas akhir, untuk mengisi kuesioner.
Jawaban secara jujur, apa adanya. Mengapa “harus” ke perpustakaan, dan membaca buku asli? Itu jawaban saya.
Baca 9 Tahapan menuju Budaya Baca (3) : Membaca Bahan Bacaan yang Ringan
Di era di mana informasi dapat diakses dengan mudah melalui internet, seringkali terdapat kesalahan persepsi bahwa semua informasi online dapat diandalkan. Namun, pengalaman saya di Perpustakaan Nasional RI, Jalan Medan Merdeka, Jakarta, memberikan perspektif berbeda terkait relevansi kunjungan ke perpustakaan dan membaca buku asli.
Mengapa perpustakaan (tetap, dan akan tetap) perlu ada dan hadir?
Ketika saya menjadi responden untuk seorang mahasiswa yang melakukan pengumpulan data tugas akhir, saya dengan jujur menyatakan pentingnya kunjungan ke perpustakaan dan membaca buku asli. Jawaban ini didasarkan pada beberapa pertimbangan kunci.
Pertama, keberagaman sumber informasi menjadi hal penting. Meskipun internet memberikan akses cepat, tidak semua informasi yang tersedia online dapat diandalkan.
Banyak konten tidak melalui penyaringan yang ketat, dan risiko menerima informasi yang tidak akurat atau bahkan disinformasi lebih tinggi.
Kedua, membaca buku asli menawarkan kedalaman materi yang lebih besar. Dalam konteks tugas akhir, pemahaman mendalam tentang topik tertentu diperlukan.
Buku menyediakan eksplorasi yang lebih menyeluruh dibandingkan dengan sumber-sumber singkat di internet, membantu pembaca mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif.
Potensi risiko plagiat
Potensi risiko plagiat dan penghargaan terhadap hak cipta juga menjadi alasan. Menghindari plagiat lebih mudah ketika informasi diperoleh melalui pembacaan dan mereformulasi teks dengan bahasa sendiri, bukan menyalin langsung dari internet. Selain itu, membaca buku asli memberikan penghargaan pada pengarang atas karyanya.
Baca How to Avoid Plagiarism : Kiat Menghindar Plagiat
Kualitas penulisan dan bahasa juga menjadi pertimbangan. Buku umumnya melalui proses penerbitan yang lebih ketat, memastikan kualitas penulisan dan bahasa. Selain itu, membaca buku dapat meningkatkan keterampilan bahasa dan pemahaman, memperkaya kosakata dan ekspresi pembaca.
Pengalaman pribadi dan konsentrasi menjadi faktor penentu. Membaca buku cenderung meningkatkan konsentrasi karena mengurangi gangguan yang sering terjadi di internet. Pengalaman membaca buku juga memberikan kepuasan dan kedalaman pemahaman yang lebih tinggi.
Dengan demikian, kunjungan ke perpustakaan dan membaca buku asli bukan hanya sekadar tindakan tradisional, tetapi tetap relevan untuk memastikan keakuratan, keberagaman, dan kualitas informasi dalam konteks penelitian akademis. *)
