Kho Ping Hoo.
Rasa-ranya, tak ada pengarang-Indonesia yang tak kenal nama legendaris itu. Jangan menyebut “pengarang” jika tak pernah membaca karya-karyanya.
Dulu, semasa SMA. Saking tergila-gilanya baca Kho Ping Hoo hingga lupa makan. Pengalaman membaca serial cersil Kho Ping Hoo di kios buku pada masa SMA, ternyata meninggalkan kenangan berharga, yang luar biasa.
Berburu Kho Ping Hoo lagi
Kini, semangat untuk memiliki koleksi pribadi dari karya-karya Kho Ping Hoo, yang dapat menambah khasanah perpustakaan pribadi, merupakan langkah yang lama. Namun terasa ada getar-getar barunya
Baca Cap Go Meh: Beyond a Glimpse of Chinese Culture
Pada era digital seperti sekarang, memang ada banyak ebook gratis yang dapat diakses dengan mudah, namun keinginan untuk memiliki fisik buku tetap memiliki daya tarik tersendiri. Sentuhan fisik buku, bau kertas, dan desain sampulnya dapat menciptakan pengalaman membaca yang berbeda dan lebih mendalam.
Berburu buku cerlis Kho Ping Hoo sejak tahun 2023 menunjukkan dedikasi yang kuat terhadap minat baca “haus buku”. Yang dalam istilah dunia kami, para penggila-baca, kutu-buku, disebut: biblio-mania.
Meskipun zaman now kita dimankakan dengan tersedianya kemudahan akses melalui ebook, namun semangat kolektor sejati tetap ingin memiliki versi cetak sebagai bagian dari warisan pribadi. Saya tak-pernah, dan mungkin pasnya “belum pernah” bisa benar-benar menikmati e-book ketimbang buku fisiknya. Saya suka dengan buku-fisiknya. Seperti saya suka berjumpa, dan berinteraksim serta berkomunikasi dengan orang secara ruang-fisik pula. Ada yang berbeda!
Setiap buku yang kuumpulkan menjadi harta berharga dalam perpustakaan pribadi . Sanggup membawa nostalgia serta kebahagiaan dalam setiap halamannya.
Terima kasih kepada sahabat FB,
di Bekasi. Yang darinya saya mendapat, dan membeli, serial “Pendekar Sakti” ini.KPH: pengarang idola saya
Pengarang idola saya adalah Kho Ping Hoo, sosok yang selalu saya sebutkan dalam berbagai kesempatan. Dari karya-karya Asmaraman, saya belajar banyak hal, tidak hanya sekadar menghibur diri, tetapi juga merangkai kata, membangun narasi, dan membuka metafora yang penuh imajinasi.
Baca NGAYAU: Misteri Manusia Kepala Merah (Teu Fung Theu)
Kho Ping Hoo mampu menciptakan dunia yang begitu hidup dalam tulisannya. Setiap kata yang tertuang seolah keluar dari kolam imajinasinya yang begitu dalam. Fakta-fakta yang disuguhkannya seakan-akan berasal dari pengamatan langsung, tetapi pada kenyataannya, semuanya berasal dari dunia imajinasi yang begitu kaya.
Dalam ilmu creative writing, karya-karya Kho Ping Hoo dapat diibaratkan sebagai “the theatre of mind” atau panggung pikiran.
Setiap patah kata yang ditulisnya menjadi panggung bagi pembaca untuk menggambarkan dan meneruskan kisahnya. Seperti sebuah pertunjukan teater di dalam benak pembaca, di mana penulis memulai cerita, namun pembaca yang memiliki peran penting untuk meneruskannya dengan imajinasinya sendiri.
Dengan gaya penulisannya yang unik, Kho Ping Hoo telah memberikan inspirasi besar dalam pengembangan keterampilan menulis saya. Ia bukan hanya sekadar pengarang bagi saya, tetapi juga guru yang membimbing langkah-langkah dalam memahami seni dan keindahan kreativitas dalam penulisan.
Ikut bergabung dalam Grup Pecinta Kho Ping Hoo telah membawa saya masuk ke dalam sebuah komunitas yang sangat istimewa. Dari para anggota di sana, saya merasakan dan menemukan sebuah dunia yang begitu khas dan penuh kehangatan. Rasanya, seperti membuka pintu menuju alam yang selama ini tersembunyi bagi saya.
Baca Buku Ter- sepanjang Karier sebagai Penulis
Di dalam grup ini, bukan hanya sekadar berdiskusi tentang karya-karya Kho Ping Hoo, tapi juga saling berbagi pengalaman, cerita, dan tentu saja, buku.
Saya merasa beruntung karena mendapatkan kesempatan untuk membeli buku koleksi dari teman-teman sesama pecinta Kho Ping Hoo. Sebuah pengalaman yang tak ternilai. Terutama saat saya mendapatkan cukup banyak buku cercil Kho Ping Hoo dari Medan pada tahun 2023. *)