Menulis Itu Tidak ada Teorinya

Menulis tidak terikat oleh aturan atau teori yang kaku.. Namun, menulis lebih merupakan proses yang personal yang unik bagi setiap orang. Setiap orang mempunyai gaya menulis masing-nasing. Oleh sebab itu, gaya menulis disebut “style”, dari kata Latin stilus, yang berarti: pensil.

Oleh sebab menulis tidak ada teorinya, maka: just starting to write!

Nanti, di dalam proses menulis, seseorang akan menemukan keunikannya di dalam menyampaikan dan menuangkan pesan dan cerita kepada pembaca.

Pengalaman Lewis

Dalam horizon sejarah dan pengalaman nyata, ada  seorang penulis terkenal yang kekeuh bahwa menulis tidak ada teorinya. Dialah Sinclair Lewis.

Baca Clear Thinking & Clear Writing

Tatkala Sinclair Lewis, novelis dan cerpenis Amerika kelahiran 7 Februari 1885 di Sauk Centre, Minnesota, dianugerahi Hadiah Nobel dalam bidang sastra pada tahun 1930, banyak yang terpesona oleh keunikan pendekatannya terhadap menulis. Suatu waktu, ia diundang untuk berbicara kepada beberapa mahasiswa tentang keterampilan menulis.

Ia berdiri di muka kelas. Lalu bertanya, “Siapa di antara Saudara di sini yang serius menjadi penulis?”

Semua hadirin mengangkat tangan penuh semangat, “Saya…..!”

Namun, dengan sikap yang tajam dan tegas, Lewis melanjutkan, “Kalau begitu, mengapa Anda semua tidak menulis di rumah?”

Tanpa berlama-lama, Lewis meninggalkan ruangan. Seluruh mata hadirin melotot. Mereka melongo ketika Lewis benar-benar meninggalkan para mahasiswa terhenyak . Tepekur dalam diam yang bingung.

Paradigma baru

Peristiwa “Lewis  meninggalkan orang yang mau belajarr menulis” ini mencerahkan. Sungguh out of the box. Membangun paradigma tentang proses menulis yang tidak-biasa.

Lewis, dengan sikapnya yang tajam, menyoroti esensi sebenarnya dari menulis: bahwa tidak ada panduan atau teori yang dapat menggantikan praktik langsung dan dedikasi pribadi seorang penulis yang bukan saja mahir mengolah kata, tetapi juga berkanjang pada bidangnya. Ini yang tidak mudah!

Baca Writing Itu Skill | Bukan Talent

Sikap Lewis baru puluhan tahun kemudian dibuktikan dunia ilmu Kecerdasan oleh Howard Gardner yang memasukkan verbal and linguistic (word smart) ke salah satu multiple intelligences. Menulis bukan talent, melainkan skill. Sedemikian rupa, sehingga menulis bisa: dipelajari dan dilatih menjadi keterampilan/keahlian.

Seperti halnya dalam hidup, belajar menulis juga merupakan perjalanan yang unik bagi setiap orang. *)

Share your love
Avatar photo
Masri Sareb Putra
Articles: 737

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

Leave a Reply