Pilot Dayak | Edward Mahar Orangnya

Dayak bisa jadi apa saja! Dan profesional di bidang apa pun juga. Tak terkecuali di dunia penerbangan.

Orang Dayak jadi pilot? Ada gak sih? Bukankah susah masuk akademi Aeronautics?

Ternyata, ada! Namanya Edward Mahar. Ia dilahirkan pada 6 Januari 1973. Sejak kecil, bercita-cita bisa terbang mengarungi dirgantara. Maka seusai menamatkan SMA Negeri 1 Banjarmasin, ia mendaftar pada Sierra Academy of Aeronautics, Amerika Serikat. Dan lulus sebagai calon pilot.

Edward kini piawai menerbangkan Garuda. Mengantongi lebih dari 9.000 jam terbang, ia adalah Panglima Burung dirgantara zaman kini.

Atas pengalaman dan rekor jam terbangnya yang tinggi keliling dunia itu, membuat Mahar menjadi instruktur di fieet boeing 737 Garuda Indonesia.

Pada 15 Agustus 2007 dalam penerbangan perdana Garuda dai Jakarta ke Palangkaraya, putra Dayak ini yang menjadi pilotnya. Di usia 37 tahun, ia dipercaya menjadi vice president Assosiasi Pilot Garuda (APG).

Nah, jika sudah begini. Berada pada tajuk profesi. Lalu hebat. Biasanya, orang katakan: Benarkah dia Dayak?

Jawaban yang pas: Dayak dulu, baru dia benar!

Mengapa demikian? Hal itu karena Dayak kurang para munsyi, penulis, dan pujangga. Namun, kini sedang menggeliat literasi Dayak. Ada komunitas menulis di mana-mana. Api literasi itu sedang menyala. Bahkan, membara.

Kehebatan dan profesi Dayak serta capaian mereka di segala bidang kurang dikenal karena habitus menulis dan publikasinya baru mulai menggeliat. Literasi jalan mem-branding. Sekaligus mengenalkan Dayak bukan hanya ganteng –seperti judul lagu yang viral “Dayak Ganteng”, juga Dayak hebat di berbagai bidang.

Kali ini Pilot Dayak. Lain waktu, Profesor Dayak yang tinggal di Amerika, pakar padi.

Share your love
Avatar photo
Masri Sareb Putra
Articles: 730

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

Leave a Reply