Kalimantan Timur sedangj jadi pusat perhatian. Pasalna, di lokus ini titik pusat Ibu Kota Nusantara, yang telah disahkan melalui undang-undang. Menarik mengetahui bagaimana Suku Dayak di Kalimantan Timur?
Istilah pertama kali “Dajak”
Pertama term “Dajak” ditemukan dalam monograf kontroler Banjarmasin, Hogendorf bertahun 1757. Dalam laporannya ke Negeri Hindia Belanda. Sebagai padanan dari “binnenlander”, yakni penghuni asli, bukan dari luar, pulau Borneo yang di masa pengaruh Hindu-India disebut Varuna-dvipa.
Baca The Campaign of One Political Party Rejecting the IKN : Will IKN end up Like Myanmar?
Dayak etnis unik di dunia. Sebanyak kepala (peneliti), sebanyak itu hasil penggolongannya. Ada yang menggolongkan Dayak dari kesamaan bahasa, adat istiadat, dan budaya. Ada yang dari persebaran dan tempat tinggal. Ada pula yang dari sisi kesamaan linguistik –seperti penelitian Prof. Collins.
Ekspedisi Kapuas-Mahakamoleh Nieuwenhuis
Banyak peneliti, namun segelintir yang diacu. Babon karya adalah Duman, selain karya controleur Mallinckrodt. Lalu pada 1894, Dr. Nieuwenhuis melakukan ekspedisi Kapuas-Mahakam. Sang botanolog sebenarnya meneliti, namun sempat membuat peta persebaran Dayak di waktu itu.
Itulah peta pertama penggolongan Dayak.
Selanjutnya, para peneliti lain mengacu, atau meramu hasil penelitian para pendahulu ini. Duman yang banyak dianut, antara lain oleh Ukur (1971), Riwut dalam Kalimantan Membangun, Prof. Anyang dalam disertasinya, Lontaan (1975).
Baca The Fate of IKN in the Post-President Jokowi Era
Diketahui Dayak terdiri atas 7 stamenras (rumpun besar) dan 405 sub-suku.
Termasuk saya sedikit mengacu Duman, namun menambahkan: Bahwa hanya Bidayuh, terdiri atas puluhan subetnis. Dan hanya Jangkang, terdapat 12 sub subetnis, 48.000 penutur, bermukim di kecamatan Jangkang, Kab. Sanggau, Kalbar.
Etnis Dayak di Kalimantan Timur
Kalbar yang banyak penelitian mengenai etnis Dayak. Memperbarui penelitian terdahulu. Pada 2008, Institut Dayakologi meneliti di Kalbar saja, ada 151 subsuku Dayak.
Kalimantan Timur?
Agaknya, perlu membuntuti Kalbar dalam hal penelitian dan publikasi. Saya dihubungi salah seorang intelektual dari Kaltim, Dr. Moses Komala Avan. Saya dimohon sudi meneliti etnis Dayak di Kalimantan Timur. Namun, rasanya hal itu musykil. Saya ingin fokus hanya menguasai dan mendalami 3 stammenras Dayak saja, yakni: Bidayuh, Iban, dan Lundayeh Idi Lunbawang.
Baca IKN World Class City yang Inklusif (Bagian II dari 3 tulisan) Dr. Namsi
Dulu, Sellato pernah meneliti. Namun, hasil penelitiannya dibawa ke Perancis. Karena itu, saya mencanangkan: Dayak menulis dari dalam!
Dayak apa di Kalimantan Timur dan apa bahasanya?
1. Benuaq
2. Kayan
3. Bahau
3. Kenyah
4. Punan
5. Aoheng/ Penihing
6. Murut (Lundayeh).
Itu yang ditengarai etnis Dayak yang telah lama mendiami yang menjadi wilayah Kaltim saat ini. Dan cukup dominan.
Hal unik adalah bahwa bahasa sama dengan nama suku.
Baca The Future of IKN and the Threat of Accelerated Deforestation on the Island of Borneo
Ihwal mengapa Murut bermorfosis jadi Lundayeh Idi Lun Bawang, ada kisahnya sendiri. Satu penelitian. Satu buku.
Belasan artikel ilmiah bisa terbit atas jawaban “Mengapa Murut bermorfosis jadi Lundayeh Idi Lun Bawang”? yang sebenarnya menjadi domain Lio, Dr. Yansen, Tirusel, dan para cerdik cendikia Lundayeh.
Peta persebaran suku Dayak akhir abad 18. Dok. Bibliopedia.