James MacGregor Burns lengkap namanya. Ia adalah penulis tersohor Amerika. Lahir 3 Agustus 1918 di Melrose, Mass dan wafat padal 15 Juli 2014.
Hal yang menarik, sejatinya Burns penulis biografi –seperti saya dan Anda. Karena terbiasa, menulis, sehingga banyak perolehannya. Lalu menganalisis sifat kepemimpinan presiden dan menggabungkan olah intelektual dengan ilmu politik, sejarah, psikologi , dan filsafat.
Baca Prabowo Itu, Aslinya Lucu Lho!
Ia menulis dan menerbitkan lebih 20 buku. Burns terkenal karena biografi dua bagiannya tentang Presiden AS. Franklin D. Roosevelt, jilid keduanya, Roosevelt: The Soldier of Freedom (1970).
Atas tulisannya yang luar biasa, ia dianugerahi Penghargaan Pulitzer dan Penghargaan Buku Nasional. Burns studi pada jurusan ilmu politik di Williams College, Williamstown, Mass. (B.A., 1939), sebelum bekerja di Washington, D.C., sebagai ajudan kongres.
Setelah menjabat sebagai sejarawan mengenai topik pertempuran tentara selama Perang Dunia II, ia menyelesaikan gelar doktor (1947) dalam ilmu pemerintahan dari Universitas Harvard dan melakukan pekerjaan postdoctoral di London School of Economics.
Dia kemudian menjadi akademisi dan bergabung dengan fakultas di Williams College, tempat dia mengajar ilmu politik sampai pensiun pada tahun 1986.
Burns membuktikan. Ia terbiasa menulis biografi presiden Amerika. Lalu menjadi pakar di bidang kepemimpinan (kepresidenan). Alah bisa karena biasa!
Buku pertama Burns, Congress on Trial: The Legislative Process and the Administrative State (1949), diikuti oleh volume biografinya yang pertama, Roosevelt: The Singa dan Rubah (1956).
Burns memang belum berhasil maju ke Dewan Perwakilan Rakyat pada tahun 1958. Namun, dalam proses kampanye ia berkenalan dengan John F. Kennedy. Dua tahun kemudian, dia menerbitkan biografi John Kennedy: A Political Profile.
JEJAK CONTOH BURNS: Menulis membangun kompetensi. Karena menulis biografi para presiden Amerika, ia menjadi pakar bidang kepemimpinan. Alah bisa karena biasa.
Karya lain Burns termasuk teks klasik Leadership (1978), The Power to Lead: The Crisis of the American Presidency (1984), dan Fire and Light: How the Enlightenment Transformed Our World (2013).
Poin kita adalah: menulis buku setali tiga uang dengan meneliti (riset). Habit menulis akan membangun kapasitas. Burns membuktikan. Ia terbiasa menulis biografi presiden Amerika. Lalu menjadi pakar di bidang kepemimpinan (kepresidenan). Alah bisa karena biasa!
Hari ini, jika Anda melakukan studi mengenai topik leadership, maka Burns salah satu nama yang tak pernah alpa disebut. Ia salah satu pakar ilmu kepemimpinan abad ini.