Dayak Indonesia

Di Rumah Tjilik Riwut Gallery & Resto, bilangan jalan Sudirman, Palangka Raya. Pada pojok Galeri Buku. Buku-buku karya Tjilik Riwut, tidak senantiasa ada. Sering kehabisan stok.

Akan tetapi, bagi Anda yang bermukin di dan tak-jauh dari Jakarta. Datanglah ke Perpustakaan Nasional, Jalan Medan Merdeka Selatan No.11.

Magnum opus Tjilik Riwut.

Di Lantai 12 dan 14, tersedia “buku langka”. Di sanalah, saya biasa tenggelam. Berjam jam. Bahkan, sampai lupa hari telah tergelincir di ujung senja. Pengeras suara tiba-tiba mengumumkan: sebentar lagi layanan perpustakaan akan tutup. Artinya, waktu sudah menunjukkan pukul 16.00.

Dayak dan Indonesia. Tjilik Riwut contoh hidup. Ia menitis darah Dayak. Juga pahlawan nasional.

 

Entah Anda? Saya tidak pernah merasa puas. Sekaligus tidak merasa bangga jika tidak membaca langsung dan memegang pustaka, sumber primernya. Tidak merasa aman dan nyaman, sebagai peneliti dan penulis, jika (harus) menggunakan atau merefer sumber bukan-primer. Tak asi!

Maka di Gudang Ilmu yang saya kagumi itu. Betapa Negara sungguh memanjakan warganya berliterasi. Hawa sejuk ber-AC. Bersih. Nyaman. Bisa duduk di lantai. Meski kursi baca, sekalian untuk kerja, juga tersedia. Tinggal mana suka?

Di Perpustakaan Nasional itu. Saya jadi mafhum bahwa Pemimpin besar. Seperti Bung Karno. Dikenal bukan saja karena piawai orasi, melainkan juga karena terampil menulis.

Share your love
Avatar photo
Masri Sareb Putra
Articles: 731

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

Leave a Reply