Pada tahun 2017, Tom Nichols menggemparkan dunia intelektual. Tatkala ia merilis bukunya yang kontroversial, The Death of Expertise: The Campaign Against Established Knowledge and Why it Matters.
Nichols mengajukan argumen tajam tentang pergeseran paradigma dalam pengakuan dan penghargaan terhadap keahlian di masyarakat kontemporer.
Baca Jokowi Leads Where Does the Ball Go?
Menurut Nichols, konsep keahlian tidak lagi terbatas pada lingkup perguruan tinggi, para dosen, atau akademisi (saja).
Ia menekankan bahwa dalam era informasi digital ini, keahlian kini bisa muncul dari berbagai sumber, dan tidak selalu terkait dengan gelar akademis. Bahkan, Nichols menyatakan bahwa keahlian yang tidak didukung oleh riset, tulisan, dan publikasi dapat dengan mudah tersaingi oleh orang-orang yaitu para penulis di luar lingkungan kampus.
Nichols memperkenalkan konsep sistematis tentang bagaimana perkembangan ini terjadi. Ia menggambarkan bagaimana populisme dan penolakan terhadap otoritas intelektual telah memicu penurunan kepercayaan pada para ahli dan institusi akademis.
Faktor-faktor seperti penyebaran informasi palsu melalui media sosial, polarisasi politik, dan kurangnya literasi informasi turut menyuburkan lingkungan di mana keahlian di luar kampus dapat dengan mudah menggantikan keahlian yang telah mapan.
Baca Hiroshima : Contoh Literary Journalism Terbaik yang Pernah Ada
Lebih lanjut, Nichols menganalisis dampak dari fenomena ini terhadap keputusan masyarakat. Ia membahas bagaimana ketidakpercayaan terhadap keahlian dapat berdampak negatif pada proses pembuatan keputusan, baik dalam ranah politik maupun sosial.
Argumentasinya diperkuat dengan studi kasus nyata yang menyoroti konsekuensi dari penolakan terhadap pengetahuan yang telah mapan.
Dalam inti bukunya, Nichols juga menawarkan pemikiran tentang bagaimana memperbaiki situasi ini. Ia mengajak untuk kembali menghargai dan membangun kepercayaan pada para ahli, serta mengembangkan keterampilan literasi informasi di kalangan masyarakat.
Upaya-upaya tersebut diharapkannya dapat mengurangi dampak negatif dari “kematian keahlian” ini dan memulihkan posisi para ahli dalam membentuk arah perkembangan masyarakat.
Baca Extra-Constitutional Actions of the President of the Republic of Indonesia Throughout Time
Dengan merinci dan mendalam, buku ini tidak hanya memaparkan fenomena “kematian keahlian” tetapi juga menawarkan solusi konstruktif untuk mengatasi tantangan ini di era modern yang penuh dengan informasi dan kompleksitas.
Nichols menyatakan bahwa keahlian yang tidak didukung oleh riset, tulisan, dan publikasi dapat dengan mudah tersaingi oleh orang-orang yaitu para penulis di luar lingkungan kampus.
Pemikiran Tom Nichols dalam The Death of Expertise menjadi semakin relevan di era saat ini, di mana informasi tidak hanya tersebar luas tetapi juga diperkuat oleh algoritma dan platform digital yang memprioritaskan konten yang provokatif atau sesuai dengan preferensi pengguna. Berikut beberapa relevansi pemikiran Nichols dalam konteks era informasi saat ini:
Fluktuasi Kredibilitas Informasi
Nichols memperingatkan tentang penurunan kredibilitas informasi dan keahlian dalam masyarakat. Saat ini, algoritma media sosial dan mesin pencari dapat menciptakan gelembung informasi di mana individu hanya terpapar pada pandangan yang sesuai dengan keyakinan mereka, memperkuat polarisasi dan mengesampingkan pengetahuan yang telah teruji.
Pengaruh Media Sosial
Dalam bukunya, Nichols menyoroti bagaimana media sosial mempercepat penyebaran informasi palsu. Hari ini, mekanisme pembagian cepat dan tekanan untuk mendapatkan perhatian online dapat mempromosikan konten yang provokatif dan berpotensi merusak, bahkan jika tidak didukung oleh keahlian atau kebenaran ilmiah.
Pentingnya Literasi Informasi
Nichols menekankan perlunya literasi informasi untuk mengatasi penurunan kepercayaan pada keahlian. Hal ini relevan dengan kondisi saat ini di mana kemampuan untuk menilai sumber, memverifikasi fakta, dan memahami konteks informasi sangat penting dalam menghadapi banjir informasi yang terus meningkat.
Kemerosotan Kepercayaan pada Ahli
Pemikiran Nichols tentang penolakan terhadap otoritas intelektual dan keahlian juga tercermin dalam perilaku masyarakat modern. Kepercayaan pada ahli dan lembaga akademis sering kali tergantung pada afiliasi politik atau pandangan pribadi, yang dapat menggeser penilaian objektif berdasarkan bukti ilmiah.
Dampak pada Keputusan Publik
Dalam konteks kebijakan publik dan keputusan masyarakat, ketidakpercayaan pada keahlian dapat berdampak signifikan. Nichols memperingatkan bahwa penolakan terhadap ahli dapat mengarah pada kebijakan yang kurang efektif atau bahkan merugikan masyarakat secara keseluruhan.
Dengan pertumbuhan eksponensial informasi dan platform digital, pemikiran Nichols mengingatkan kita untuk tetap kritis terhadap sumber informasi, menghargai keahlian yang didukung oleh bukti, dan merawat literasi informasi sebagai alat vital untuk berpartisipasi dalam masyarakat yang kompleks dan terus berkembang.
sumber gambar: https://thekeypoint.org/2017/06/08/the-death-of-expertise/