Menumbuhkan Minat Baca sejak Dini

Jangankan hasrat. Terbetik di alam pikiran waktu nulis buku ini pun tidak. Nantinya akan jadi referensi. Dikutip di skripsi, tesis, dan disertasi.

Kerap saya menerima notifikasi via email. Academia edu. Yang menandai bahwa karya (tulis) kita disitat. Atau, jika Anda dosen, semua tercatat dalam Google Scholar.

Bukan tinggi hati. Apalagi angkuh. Saya telah bernazar: Hari gini, kita tidak (selalu) mengutip, tapi DIKUTIP.

Maka jadilah apa yang Anda pikirkan!

Buku sederhana ini misalnya, fokus pada manfaat dari membaca. Karena itu, habitus membaca patut ditumbuhkembangkan kepada anak sejak usia dini.

Banyak manfaat membaca. Selain memeroleh hiburan, dengan dan melalui membaca, seseorang terbuka cakrawala pandangan dan pemikirannya. Karena itu, buku disebut “jendela informasi dunia”.

Sejauh mana bahan bacaan, terutama buku memengaruhi kehidupan umat manusia? Jauh, jauh sekali! Buku tidak saja menjadi sumber ilmu, akan tetapi juga menjadi guru alternatif.

Dengan membaca, seseorang mengarahkan pandangan keluar. Bacaan membuka mata dan pikiran. Ternyata, di luar sana dunia sangat luas. Semakin mata tercelik dengan membaca, semakin seseorang merasa belum melihat banyak. Sebab, ia mafhum, yang dilihatnya barulah sebatas sudut pandangan (perspektif)-nya sendiri. Masih ada sudut pandang lain, angle yang belum dilihatnya.

Membaca dapat mengubah bukan hanya sudut pandang atau mind set seseorang, tapi juga bisa mengubah hidup secara total. Sebagaimana kesaksian Burke Hedges, penulis buku Read & Grow Rich (2000), ia berubah total setelah membaca buku Og Mandino, The Greatest Salesperson in the World.

Sementara Yessi Gusman, Ketua Komunitas Taman Bacaan Bunda Yessi, mengaku buku Little Women karangan Louisa May Alcott telah mengubah hidupnya. Saya sendiri, merasa hampir semua buku yang saya baca mengubah setidaknya mind set. Minimal, dari bacaan itu bisa dikutip pendapat, hikmat, dan kebijaksanaan dari luar diri kita. Apakah kutipan, kendati hanya sepenggal, dari buku yang kita baca tidak mengubah mind set kita? Tentu saja!

Sejauh mana bahan bacaan, terutama buku memengaruhi kehidupan umat manusia? Jauh, jauh sekali! Buku tidak saja menjadi sumber ilmu, akan tetapi juga menjadi guru alternatif. Sejak mesin cetak pertama ditemukan Johannes Gutenberg pada abad ke-14, peran dan fungsi buku tidak sebatas mendokumentasikan sejarah dan peradaban umat manusia.

Buku juga menjadi sarana pencerdasan, alih ilmu pengetahuan dan teknologi, dan medium pendidikan yang andal. Banyak orang menjadi pintar dan kaya karena membaca buku.

sumber: istimewa

Reading habit (kebiasaan membaca) haruslah ditanamkan pada anak sejak dini. Malah, beberapa pakar menganjurkan, kebiasaan membaca sudah bisa ditanamkan sejak si jabang bayi masih dalam kandungaan ibunya. Pada saat ini, ibu perlu membacakan cerita bagi si jabang, sambil berkomunikasi dengannya.

Buku ini yang diterbitkan PT Indeks (2006) setebal “hanya” 142 halaman ini coba mencelikkan mata mengenai peran dan kedudukan bahan bacaan, terutama bagaimana buku memengaruhi kehidupan manusia.

Selain itu, memaparkan contoh orang-orang yang sukses karena banyak membaca. Dan, yang lebih penting lagi, penulis yang juga menemukan kesenangan lewat membaca ini memberikan tips praktis bagaimana kiat menumbuhkan minat baca anak sejak usia dini.

Pada bagian tertentu buku ini, bisa jadi banyak yang memrotes karena saya menganjurkan hal yang tidak lazim.

Pada tahap awal, untuk menumbuhkan minat baca, jangan melarang anak membaca bahan bacaan yang melampaui usianya. Bahkan, membaca komik adalah awal yang sangat baik menuju reading habit.

Dengan catatan, guru/orang tua menjelaskan pesan baik yang tersurat maupun tersirat dalam bacaan, bukan sepotong-sepotong.

Materi buku ini sudah lama disiapkan. Bahkan, beberapa bagian pernah dipublikasikan secara terpisah di beberapa media, antara lain Kompas, The Jakarta Post, Matabaca, ABD Asia, Hidup, Suara Merdeka, Surya, dan sejumlah media cetak lain.

Atas dorongan dan arahan Anton Adisastra serta Ibu Amel, saya menambahkan materi baru dan meng-up date tulisan yang pernah dipublikasikan, sehingga jadilah buku yang utuh karena disusun secara sistematis.

Tak ada kebahagiaan lebih besar daripada jika jerih payah kita diterima dan berguna bagi orang lain. Seperti buku ini.

Share your love
Avatar photo
Masri Sareb Putra
Articles: 731

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

Leave a Reply