Monumen Pendaratan Etnis Cina di Pemangkat

Saya mengagumi monumen yang dengan baik menyejarahkan pendaratan pertama orang Cina di Pemangkat, Kalimantan Barat.

Lokus monumen persis bawah toapekong, kaki sebuah bukit yang langsung jadi tepi laut. Batu karang, petros, cadas keras sebagai alas kakinya. 

Pada zaman dahulu kala, etnis Tionghoa dari Cina Selatan bermigrasi ke Kalimantan Barat. Momumen pendaratan pertama, dan kisahnya, bisa ditemukan di sebuah toapekong tepi laut di Pemangkat, arah kota Sambas.

Pada awal mula kedatangannya, pemukiman terbesar etnis Tionghoa Nusantara berada di muara-muara sungai dan pesisir pantai. Para imigran Cina ini kebanyakan berasal dari suku Khek (Hakka).

Pada tahun 1772, etnis ini berkembang di daerah Monterado, wilayah Kabupaten Bengkayang, saat ini. Para imigran tersebut kebanyakan berkerja di pertambangan-pertambangan emas.

Monumen adalah petanda bahwa sejarah telah pun ditorehkan di balik tanda dan petanda (sign and signifier) ini –seturut teori semiotika. Dan orang Hakka (Kkek) Kalimantan Barat di Pemangkat menyadari. Mereka mencatat sejarah, dengan caranya. 

Mereka membuat perkampungan khusus yang kemudian dikenalsebagai “kampung cina” atau pecinan.

Barangkali seperti wabah Corona pada saat ini, pada suatu hari di perkampungan Cina tersebut terjadi malabencana berupa wabah penyakit menyebar. Ketika itu, belum ada tabib apalagi dokter yang bisa menyembuhkan penyakit.

Maka warga Tionghoa berobat ke tabib atau dukun yang menggunakan cara tradisional dan cara gaib. Mereka lalu mengadakan ritual tolak bala bersama penduduk lokal.

Hal itu dilakukan pada hari ke-15 bulan pertama penanggalan Imlek. Tidak disangka-sangka, niat baik tolak bala mengusir segala macam wabah penyakit, dikabulkan oleh Yang Maha Kuasa.

Merasakan adanya manfaat ritual di dalam mengusir wabah penyakit, warga pada akhirnya menjadikan ritual tolak bala ini sebagai tradisi tahunan yang berlangsung turun temurun dan bertahan sampai saat ini.

Ritual dipadukan ke perayaan Imlek, yang diberi nama Cap Go Meh. Adapun Cap Go berarti: lima belas dan Meh berarti: malam. Sehingga Cap Go Meh adalah: malam yang ke-15.

Share your love
Avatar photo
Masri Sareb Putra
Articles: 731

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

Leave a Reply