Nemo dat quod non habet secara harfiah diterjemahkan sebagai “Tidak ada yang memberi apa yang tidak dimilikinya.” Frasa ini merupakan prinsip hukum yang mengatur transaksi keuangan dan kepemilikan barang.
Baca Ora et Labora
Arti dari frasa ini adalah bahwa seseorang tidak dapat memberikan atau mentransfer hak kepemilikan atas suatu barang kepada orang lain jika mereka sendiri tidak memiliki hak tersebut. Dengan kata lain, seseorang tidak dapat memberikan apa yang tidak dimilikinya.
Semantiknya mencakup konsep tentang hak kepemilikan dan transaksi yang sah. Frasa ini menekankan pentingnya bahwa seseorang harus memiliki hak sah atas suatu barang sebelum dapat mentransfer hak kepemilikan tersebut kepada orang lain.
Asal usulnya berasal dari hukum Romawi dan telah menjadi prinsip dasar dalam banyak sistem hukum di seluruh dunia. Konsep ini pertama kali dikembangkan oleh para yuris Romawi dalam hukum perdata Romawi.
Baca Casus
Konteksnya berlaku dalam berbagai situasi hukum dan transaksi, termasuk penjualan, pembelian, dan pertukaran barang. Prinsip ini memberikan dasar untuk memastikan keabsahan transaksi dan perlindungan terhadap hak kepemilikan.
Penerapannya dalam kalimat
Contoh 1: Seseorang tidak dapat menjual mobil yang bukan miliknya kepada orang lain. Karena, berdasarkan prinsip “Nemo dat quod non habet”, seseorang tidak dapat memberikan apa yang tidak dimilikinya.
Contoh 2: Ketika seseorang membeli barang dari seseorang yang bukan pemilik sah barang tersebut, mereka tidak mendapatkan hak kepemilikan yang sah atas barang tersebut, karena pemiliknya tidak memiliki hak untuk mentransfer kepemilikan tersebut.
Dengan demikian, frasa Latin ini mencerminkan prinsip hukum yang mendasari keadilan dalam transaksi dan pemilikan barang.