Neuschel dan The Servant Leader

Terbit tahun 2005. Namun, buku karya Neuschel ini tak pernah lapuk ditelan zaman. Mengapa? Sebab topiknya aktual. Berlalu sepanjang masa. Tinggal bagaimana penerapannya dalam konteks dan situasi.

Robert P. Neuschel adalah rekanan senior McKinsey & Company, Inc., yaitu perusahaan konsultan manajemen internasional, yang telah pensiun (pada tahun 1979, setelah tiga puluh tahun bekerja). Di perusahaan itu, dia melayani klien dari enam benua untuk bidang perencanaan strategis, pengembangan manajemen organisasional, dan logistik.

Dari tahun 1979, dia menjadi profesor tata kelola korporat di J. L. Kellogg Graduate School of Management dan bekerja selama 12 tahun sebagai direktur pelaksana Transportation Center, keduanya di Northwestern University in Envanston, Illinois.

Neuschel bekerja sebagai dewan direksi perusahaan bisnis dan organisasi nirlaba. Dia bekerja selama sepuluh tahun sebagai pengawas Loyola University of Chicago dan di dewan direksi rumah sakit milik universitas itu. Dia bekerja di komite National Research Council yang meneliti layanan dan keamanan penumpang pesawat sejak deregulasi. Dia bekerja di subkomite program teknologi transportasi National Defense Transportation Association. Dia juga bekerja di subkomite yang mengatur komite penyimpanan minyak dan transportasi dari National Petroleum Council, yang menjadi penasihat bagi Menteri Energi. Dia bekerja selama bertahun-tahun sebagai anggota dewan eksekutif International Air Cargo Forum.

Neuschel bekerja sebagai anggota Transition Task Force dalam bidang transportasi di masa pemerintahan Presiden Ronald Reagan dan merupakan penasihat khusus untuk mantan menteri transportasi, Elizabeth Hanford Dole. Dia bekerja sebagai anggota Konferensi White House untuk Drug-Free America. Dia juga anggota Academy of Advancement of Corporate Governance. Biografinya berjudul Who’s Who in America dan Who’s Who in the World.

Robert Neuschel menerima gelar B.A. dari Denison University, dengan peminatan ekonomi dan bahasa Inggris, dan gelar masternya dalam administrasi bisnis dari Harvard University Business School. Pada PD II, dia bekerja selama lima tahun di Angkatan Bersenjata AS dan aktif dalam pertempuran Papua Nugini dan Filipina di Medan Pertempuran Laut Pasifik. Dia pensiun dari tugas aktif sebagai kapten di pasukan angkatan udara.

Neuschel menulis banyak artikel tentang beragam subjek manajemen dengan penekanan utama pada proses manajemen, logistik transportasi, pengembangan kepemimpinan, dan tugas dewan direksi. Dia juga mengajarkan subjek ini secara luas di AS, Eropa, Amerika Selatan, Afrika Selatan, dan Australia. Dia menjadi pengarang-pendamping untuk buku Emerging Corporate Governance yang meneliti dan mengevaluasi perubahan terbaru dalam peran yang dimainkan oleh dewan direksi korporat.

Robert Neuschel adalah seorang sesepuh yang berpengaruh di United Presbyterian Church of America dan aktif dalam tata kelola organisasi itu. Dia bekerja sebagai pengawas di International Council on Education and Teaching.

Salah satu buku terbaik di bidangnya

Bob Neuschel mempelajari pembelajaran abadi tentang kepemimpinan di medan perang lebih dari setengah abad yang lalu. Dia menyadari bahwa kapten infanteri keras yang pernah menjadi pelatihnya memiliki dua tujuan sederhana: membuat pasukan menjadi pejuang terhebat di dunia dan meningkatkan peluang mereka untuk pulang dengan selamat dan sehat. Awalnya, banyak dari mereka membenci sifat kapten itu, tetapi kemudian mereka menyadari bahwa tujuan-tujuannya adalah untuk membantu mereka menjadi yang terbaik dan tetap hidup.

Lebih dari lima puluh tahun kemudian, Bob Neuschel memberikan pembaruan konsep kepemimpinan dalam masyarakat, dengan mengatasi kekurangan pemimpin yang berkualitas di semua institusi. Dia menggunakan pengalaman di militer, sebagai konsultan manajemen internasional, dan sebagai profesor untuk menjelaskan karakteristik penting dari kepemimpinan dengan cara yang menarik. Dia tidak hanya memberikan khotbah, tetapi menggambarkan karakter kepemimpinan sehingga kita ingin mengembangkannya dalam diri kita sendiri.

Bob Neuschel percaya bahwa tanggung jawab terpenting seorang pemimpin adalah memperbarui, yaitu mengembangkan pemimpin lain di dalam organisasinya untuk memberi ruang bagi pertumbuhan dan stabilitas di masa depan. Kepemimpinan seharusnya bukan merupakan kelompok elite, melainkan harus dicari dan dikembangkan dari berbagai kalangan. Ini adalah tugas mulia dari “pemimpin-yang-melayani” untuk membantu orang lain berkembang menjadi pemimpin.

Analisis akhir menunjukkan bahwa kepemimpinan lebih pada cara berpikir daripada pengetahuan, lebih pada seni daripada sains. Meskipun awalnya dianggap membingungkan, subjek ini pada akhirnya dapat dipahami dengan baik, memberikan kontribusi luar biasa ketika masyarakat dan institusi melangkah ke milenium baru yang belum terpetakan. *)

Share your love
Avatar photo
Biblio Pedia
Articles: 248

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

Leave a Reply