Praktik Upacara Caru Panca Sato Bali di Mentaren, Tanah Dayak

Buku ini dapat diterbitkan, dan disebarluaskan secara fisik dan daring, berkat keuletan penulisnya. Ia berkanjang pada bidang yang menjadi fokus penelitiannya: Adat, budaya, ritual serta upacara Bali di Tanah Dayak, khususnya Mentaren.

Baca Wajah Bali di Mentaren

Ni Wayan Gateri, si penulis, adalah juga seorang peneliti. Ia dosen Fakultas Dharma Acarya pada IAHN-TP Palangka Raya, sebagai publikasi dari hasil kegiatan penelitian individu pada tahun 2020.

Publikasi hasil penelitian
Hasil penelitian wajib dipublikasikan dalam bentuk sebuah buku ilmiah yang keberadaan dan kemanfaatannya dapat disebarluaskan dan dinikmati masyakat luas. Oleh karena itu, bahasanya ilmiah populer dengan pembagian gagasan yang tidak ribet sebagaimana halnya karya ilmiah.

BacaAdat Istiadat dan Budaya : Senjata Pamungkas bagi Keberlangsungan Identitas Dayak

Kiranya terbitnya buku ini dapat berkontribusi dan bermanfaat bagi Umat Hindu pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Desa Mentaren terletak di Kecamatan Kahayan Hilir Kabupaten Pulang Provinsi Kalimantan Tengah. Jika Anda ingin merasakan, sekaligus mengidupi suasana Hindu di Kalimantan, datanglah ke sini. Tak syak lagi untuk mengatakan bahwa Mentaren adalah miniaturnya Bali.

Baca Kaharingan dan Hindu

Makna Upacara Caru Panca Sato
Makna Upacara Caru Panca Sato di Desa Mentaren, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau, dapat diuraikan berdasarkan tiga aspek utama:

  1. Makna Upacara: Penelitian ini menggali signifikansi upacara Caru Panca Sato di Desa Mentaren, mengeksplorasi pemaknaan dan relevansinya dalam konteks kehidupan masyarakat setempat, serta bagaimana nilai-nilai keagamaan dan budaya tercermin dalam pelaksanaan upacara tersebut.
  2. Sarana dan Prasarana: Fokus pada persiapan dan fasilitas yang digunakan dalam upacara, termasuk perencanaan dan persiapan di rumah-rumah penduduk, perempatan desa, dan Pura. Tingkatan pelaksanaan upacara, seperti nista, madya, dan utama, dibahas, mencakup bahan-bahan seperti bunga, dupa, api, air, buah, serta peralatan yang digunakan.
  3. Implikasi Terhadap Umat Hindu: Menganalisis dampak dan implikasi upacara Caru Panca Sato terhadap umat Hindu di Desa Mentaren, termasuk bagaimana upacara ini memengaruhi kehidupan keagamaan, sosial, atau budaya masyarakat Hindu di desa tersebut.

Pelaksanaan upacara Caru Panca Sato
Pada tahap awal persiapan, ditemukan bahwa pelaksanaan upacara Caru Panca Sato melibatkan perencanaan dan persiapan komunitas, termasuk di rumah-rumah penduduk, perempatan desa, dan Pura.

Baca Ceremonies, Rituals, and Traditional Cultural Celebrations

Tingkatan pelaksanaan upacara yang melibatkan nista, madya, dan utama juga dijelaskan, beserta sarana dan prasarana yang tidak dapat ditinggalkan.

Persiapan upacara dimulai tiga hari sebelum pecaruan krama lanang dan istri, melibatkan berbagai persiapan seperti mecarai reramon busung/janur, selepan, kelapa, bambu, dan sebagainya.

Baca Perjanjian Perkawinan : Dalam Masyarakat Dayak Ngaju

Informasi ini diperoleh penulis melalui wawancara dengan Wayan Suparte pada tanggal 13 September 2020. Analisis ini memberikan gambaran yang komprehensif tentang pelaksanaan Upacara Caru Panca Sato di Desa Mentaren.

ISBN 978-623-09-3672-2

Share your love
Avatar photo
Biblio Pedia
Articles: 242

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

Leave a Reply