Tulisan tangan. Di zaman dahulu kala, terutama orang-orang yang bersekolah di bawah tahun 1980- an, sungguh sangat indah.
Di sekolah-sekolah formal, kepada siswa-siswi diajarkan teknik menulis indah. Buku tulis atau batu loh ada tiga garis.
Di situlah tempat orang menulis indah, naik, turun, tengah. Semua teratur dengan rapi. Itu adalah pelajaran pertama menulis indah bagaimana misalnya huruf a, b, j, k, l harus dituliskan sesuai dengan peruntukannya. Dari baris ke atas baris ke bawah atau dalam 3 baris; semua huruf itu tampak jelas bagaimana cara menulisnya.
Pekerjaan sebagai notulis atau penulis, ketika itu sungguh sangat langka.Sedemikian rupa, sehingga laku dipekerjakan di berbagai kantor atau jawatan.
Orang yang terampil menulis indah, dapat bekerja sebagai sekretaris atau bekerja di kantor kantor atau di bagian kearsipan. Mereka menuliskan atau menyalin surat keputusan di zaman Kompeni Hindia-belanda.
Bahkan cukup banyak buku di zaman kompeni Hindia Belanda ditulis dengan tulisan ✋ tangan. Hasilnya?
Menakjubkan. Sungguh luar biasa!
Wacana dengan demikian bukan sebatas realitas yang dinarasikan melalui huruf dan kata; melainkan juga ada dimensi estetikanya. *)