5 Dimensi Sejarah menurut Cicero

Pada masa muda, Marcus Tullius Cicero mendapat pengajaran dari ahli retorika terkenal, Molon dari Rhodes. Molon tidak membatasi diri pada gaya tertentu, tetapi malah bergantian antara bahasa yang berbunga-bunga dan ringkas.

Cicero orator ulung
Marcus Tullius Cicero adalah seorang orator ulung yang terkenal dengan kemampuannya untuk membangkitkan berbagai emosi baik pada plebeian maupun patrician. Karier politik Cicero membawanya menjabat sebagai quaestor, praetor, konsul, dan prokonsul, memberinya beberapa kesempatan untuk memengaruhi arah Romawi dan Senat pada masa akhir republik.

Baca Hiroshima : Contoh Literary Journalism Terbaik yang Pernah Ada

Cicero menyempurnakan metodologi ini dengan mengandalkan ritme, emosi, dan energi dari audiensnya, sambil menyelipkan referensi kepada sastra, filsafat, dan sejarah.

Marcus Tullius Cicero, seorang negarawan, orator, filosof, dan ahli hukum Romawi yang hidup pada abad pertama SM, memiliki pandangan yang mendalam terhadap sejarah (historia).

Baca NGAYAU: Misteri Manusia Kepala Merah (Teu Fung Theu) – Novel Sejarah Dayak yang Selalu Menang Ngayau

Sejarah menurut Cicero
Berikut adalah pernyataan, sekaligus gagasan brilian Cicero terkait sejarah:

  1. Historia Vero Testis Temporum (Sejarah adalah Saksi Zaman): Cicero meyakini bahwa sejarah adalah saksi yang dapat diandalkan dari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada suatu zaman. Dengan memahami dan merinci peristiwa sejarah, manusia dapat memperoleh wawasan yang lebih dalam tentang kondisi sosial, politik, dan budaya pada masa lalu. Historia menjadi sumber pengetahuan yang kaya untuk menafsirkan dan memahami evolusi masyarakat.
  2. Lux Veritatis (Sinar Kebenaran): Menurut Cicero, sejarah adalah sinar kebenaran yang menerangi jalannya manusia. Dengan merenungkan peristiwa masa lalu, kita dapat mengungkap kebenaran dan memahami implikasi dari tindakan-tindakan tersebut. Sejarah bukan hanya catatan fakta-fakta, tetapi juga pencerahan moral yang dapat membimbing tindakan manusia di masa kini.
  3. Vita Memoriae (Kenangan Hidup): Cicero menekankan pentingnya memelihara kenangan hidup melalui sejarah. Dengan merayakan dan mengenang peristiwa-peristiwa bersejarah, manusia dapat memahami akar dan perkembangan identitas mereka. Kenangan hidup memainkan peran penting dalam pembentukan budaya, nilai, dan identitas suatu masyarakat.
  4. Magistra Vitae (Guru Kehidupan): Bagi Cicero, sejarah adalah guru kehidupan yang memberikan pelajaran berharga. Dengan mempelajari pengalaman-pengalaman masa lalu, manusia dapat menghindari kesalahan yang sama dan menciptakan masyarakat yang lebih baik di masa depan. Sejarah bukan hanya cermin, tetapi juga panduan untuk mengarahkan perjalanan kehidupan.
  5. Nuntia Vetustatis (Pesan dari Masa Silam): Cicero percaya bahwa sejarah membawa pesan dan hikmah dari masa silam. Melalui memahami peristiwa-peristiwa sejarah, manusia dapat menggali kebijaksanaan yang ditemukan dalam pengalaman-pengalaman tersebut. Pesan dari masa silam menjadi panduan untuk mengambil keputusan yang bijaksana dan mengarahkan perubahan positif di masyarakat.

Baca Arok – Dedes: Sejarah tentang Kuasa dan Wanita

Dengan memahami dan menerapkan konsep-konsep ini, Cicero berpendapat bahwa manusia dapat membentuk masyarakat yang lebih baik dengan belajar dari pengalaman masa lalu dan menerapkan kebijaksanaan yang ditemukan dalam sejarah.

sumber ilustrasi:https://cdn.britannica.com/ 

sumber gambar utama: https://www.historyskills.com/classroom/ancient-history/cicero/

Share your love
Avatar photo
Biblio Pedia
Articles: 242

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

Leave a Reply