Acquisition Editor. Dahulu kala, antara tahun 200 – 2005, saya di level ini ketika bekerja di salah satu perusahaan penerbitan besar negeri Pancasila. Antara tahun 2005 – 2007, sedikit “naik posisi” di Managing Editor.
Namun, narasi kita kali ini dibatasi, seperti judul.
Seorang editor akuisisi adalah sosok kunci dalam industri penerbitan yang bertanggung jawab atas penerimaan naskah atau proyek buku baru untuk rumah penerbitan. Tugas utama akuisisi editor memastikan 7 hal yang berikut ini:
1. Mengidentifikasi Naskah Potensial Mereka secara aktif mencari ide buku baru atau naskah yang sejalan dengan fokus dan minat pasar dari rumah penerbitan tersebut.
2. Meninjau Pengajuan Naskah: Editor akuisisi mengevaluasi pengajuan naskah dari penulis, agen sastra, atau sumber lainnya untuk menentukan potensinya untuk dipublikasikan.
3. Negosiasi Kontrak Mereka bernegosiasi mengenai royalti, uang muka, hak-hak, dan detail kontrak lainnya dengan penulis atau agen.
4. Berkolaborasi dengan Penulis Mereka bekerja erat dengan penulis selama proses penyuntingan, memberikan umpan balik dan bimbingan untuk membentuk naskah menjadi bentuk akhir yang siap dipublikasikan.
5. Penelitian Pasar: Editor akuisisi melakukan penelitian pasar untuk memahami tren terkini, minat audiens, dan judul-judul kompetitif untuk membuat keputusan yang terinformasi tentang penerimaan naskah.
6. Presentasi ke Dewan Editorial: Editor akuisisi menyajikan naskah-naskah yang menjanjikan kepada dewan redaksi dalam rumah penerbitan untuk persetujuan akhir dan alokasi anggaran.
7. Membangun Relasi: Editor akuisisi membangun dan menjaga relasi dengan penulis, agen, dan profesional industri lainnya untuk membina jaringan dalam mendapatkan proyek-proyek baru.
Secara keseluruhan, editor akuisisi memainkan peran penting dalam membentuk katalog sebuah rumah penerbitan dengan memilih naskah-naskah yang memiliki potensi komersial dan sejalan dengan tujuan strategis rumah penerbitan tersebut.
