Omne vivum ex vivo, Omne vivum ex ovo.
Istilah dari khasanah Latin ini kerap mampir di telinga kita. Dalam pelajaran IPA, khsususnya Biologi, siapa saja kerap mendengar, mengucapkan, bahkan menerapkannya.
Omne vivum ex vivo” (atau Omne vivum ex ovo) adalah frasa dalam bahasa Latin yang secara harfiah berarti dan diterjemahkan sebagai “segala kehidupan berasal dari kehidupan,” dengan arti bahwa setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup lainnya.
Frasa ini diungkapkan oleh Francesco Redi setelah melakukan serangkaian eksperimen cemerlang untuk membuktikan bahwa teori generatio spontanea. Yakni gagasan bahwa kehidupan dapat timbul secara spontan dari bahan non-hidup, adalah salah.
Dalam upaya untuk menghindari masalah dengan inkuisisi yang berpotensi dihadapinya, seperti yang dialami oleh Galileo Galilei, Redi menggunakan frasa Latin dengan nuansa biblis, “omne vivum ex vivo” (“Segala yang hidup berasal dari kehidupan”).
Seperti diketahui bahwa teori teori generatio spontanea ada lawannya, yakni Biogenesis. Suatu teori mengacu pada proses di mana kehidupan muncul dari bentuk kehidupan serupa.
Prinsip biogenesis berlawanan dengan prinsip generatio spontanea atau generatio aequivoca (pembentukan spontan dari bahan yang tidak hidup). Orang yang pertama kali memperkenalkan istilah biogenesis adalah Henry Charlton Bastian (1837–1915). Ia mengusulkan penggunaan istilah biogenesis sebagai pengganti generatio spontanea.
Baca Pecunia non Olet (1)
Teori Biogenesis ini diperkuat oleh Lazzaro Spallanzani, Louis Pasteur, dan Fransisco Redi yang memercapayi bahwa segala kehidupan berasal dari benda hidup bukan benda mati.
Telur asal makhluk hidup
Frasa ini merujuk pada ide bahwa kehidupan hewan dimulai dari suatu bentuk telur. Suatu konsep yang memiliki kaitan dengan proses perkembangan embrio.
Baca Veto
Penting untuk mencatat bahwa asal usul frasa ini dapat ditelusuri ke penemuan dan penelitian dalam bidang biologi dan embriologi. Pengamatan tentang siklus hidup berbagai spesies hewan telah membantu para ilmuwan memahami bahwa tahapan awal kehidupan seringkali terjadi dalam bentuk telur.
Oleh karena itu, frasa ini muncul sebagai ringkasan yang sederhana namun padat dari pengetahuan yang lebih luas tentang perkembangan kehidupan.
Tak berlaku untuk manusia
Secara biologis, frasa “Omne vivum ex ovo omne ovum ex vivo” tidak secara tepat menggambarkan proses reproduksi manusia. Manusia berkembang melalui suatu proses yang disebut reproduksi vivipar, di mana embrio berkembang di dalam rahim ibu dan bukan dalam telur di lingkungan eksternal seperti banyak hewan yang menggunakan telur.
Frasa ini lebih sesuai digunakan untuk menggambarkan reproduksi beberapa kelompok hewan yang berkembang melalui telur, seperti burung, ikan, atau reptil.
Dalam konteks manusia, lebih tepat menggunakan frasa “Omne vivum ex vivo,” yang berarti: “Setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup lainnya. *)