Roma non Aedificat in Uno Die

“Roma non aedificat in uno die” adalah ungkapan Latin yang dapat diterjemahkan sebagai “Roma tidak dibangun dalam satu hari” dalam bahasa Indonesia.

Frasa ini mengandung makna. Bahwa pencapaian atau pembangunan sesuatu yang besar dan penting memerlukan waktu dan kesabaran.

Waktu dan mental berkanjang

Ungkapan di atas, sering digunakan untuk menekankan bahwa pencapaian yang berarti atau proyek-proyek besar membutuhkan waktu, usaha, dan ketekunan.

Baca Flamboyan Kembali Berbunga: Proses Kreatif Saya Mengarang Novel Perdana

Dalam konteks sejarah, Roma memang merupakan kota yang besar dan monumental, dan ide di balik ungkapan ini adalah bahwa proses pembangunan kota tersebut tidak terjadi secara instan.

Ungkapan ini juga dapat digunakan secara lebih umum. Untuk mengingatkan orang bahwa kesuksesan atau hasil yang signifikan dalam kehidupan biasanya tidak dapat dicapai dengan cepat, melainkan memerlukan perencanaan yang matang, kerja keras, dan kesabaran.

Banyak orang bertanya dan heran, “Mengapa jumlah buku saya dua kali lipat usia saya?” Itulah jawabannya. Bilangan yang banyak itu, awalnya dari pengalaman panjang saya dalam menulis dan menerbitkan buku. Yang dimulai sejak saya masih muda.

Saya telah menapaki dunia tulis-menulis sejak usia remaja. Adapun buku perdana saya berjudul Flamboyan Kembali Berbunga diterbitkan pada tahun 1987.

Tonggak awal

Meskipun  “hanya” sebuah novel yang diterbitkan oleh salah satu penerbit tertua negeri ini, yaitu Penerbit Nusa Indah di Ende, Flores, namun karya tersebut menjadi tonggak awal perjalanan saya dalam menggali dunia literatur.

Frase Latin “Roma non aedificat in uno die” yang berarti “Roma tidak dibangun dalam satu hari” mencerminkan perjalanan hidup saya sebagai seorang penulis. Seperti halnya pembangunan Roma yang memakan waktu, begitu juga dengan kumpulan buku saya yang terus bertambah seiring berjalannya waktu.

Baca Poses Kreatif Saya Mengarang Novel (1)

Buku-buku itu adalah hasil dari perjalanan panjang, pengalaman, dan dedikasi yang saya tanamkan dalam dunia tulis-menulis sepanjang hidup saya.

Sebuah perjalanan yang dimulai dari sebuah novel Flamboyan Kembali Berbunga hingga mencapai kumpulan buku yang mencerminkan perjalanan hidup dan pemikiran saya.

Koleksi, dan penerbitan buku yang saya miliki saat ini, sebagian besar berasal dari fondasi yang saya bangun sejak masa muda dan langkah-langkah yang saya ambil dalam mengejar gairah menulis saya. *)

Share your love
Avatar photo
Masri Sareb Putra
Articles: 737

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

Leave a Reply