Dompet digital crypto, menabung ala crypto

Artikel ini kelanjutan dari artikel sebelumnya, yaitu bagaimana cara hidup mandiri atau otonom akan bisa survive sehari-hari saat tidak memiliki uang.  Tapi bila menentukan bahwa hidup juga memerlukan uang, maka gunakan uang secara desentralisasi, yaitu dengan cara ekonomi desentralisasi Web 3.0 atau blockchain. Dan diperlukan dompet digital crypto atau crypto wallet untuk bergabung di blockchain ini.

Saat ini ada dua dompet digital yang beredar di masyarakat. Dompet digital ada dua tipe yaitu:

  1. Dompet digital uang fiat (yang dikeluarkan atau dijamin oleh pengelola negara) seperti Gopay, Grabpay, Paypal, Payoneer, Googlepay, Ovo, dan sejenisnya.
  2. Dompet digital crypto (crypto wallet) dompet digital khusus untuk menerima uang otonom atau desentralisasi yang menggunakan sistem blockchain non-pengelolanegara.

Dompet cryptocurrency adalah program perangkat lunak yang menyimpan kunci pribadi (keyphrase) dan alamat publik (wallet address) atau sejenisnya dan berinteraksi dengan berbagai blockchain.

Uang digital ala blockchain atau uang crypto ini memungkinkan pengguna untuk mengirim dan menerima mata uang digital dan memantau saldo mereka secara mandiri tanpa keterlibatan bank pengelola negara.

Jadi jika seseorang memiliki mata uang kripto, dompet cyopto (crypto-wallet)  sangat penting sebagai gerbang pertama untuk berinteraksi dengan web 3.0 dan juga berguna menyimpan dan mengelola aset digital seperti uang crypto dan koleksi seni digital (NFT) yang dimiliki.

Untuk dapat berinteraksi dengan web 3.0 atau blockchain ini diperlukan setidaknya satu dompet crypto seperti Zengo ini atau lainnya, pastikan crypto-walletnya memiliki sistem paling tidak 2 arah verifikasi untuk keamanan.

Kebanyakan orang lebih suka dompet mandiri untuk mengelola crypto yang dimilikinya (self-hosted wallets/self-custody wallet) hal ini dapat dimengerti karena intisari dari teknologi blockchain adalah desentralisasi atau otonomi penuh. Pilihan ini secara logis guna menghindarkan akun yang dimiliki dari potensi “dibekukan” oleh pengelola negara (pemerintah yang berkuasa saat itu/rezim).

Namun untuk mengakses blockchain selalu disarankan atau memerlukan koneksi yang aman yang disebut dengan Virtual Private Network (VPN) yang melindungi koneksi dari potensi serangan hacker dan pastikan memilih crypto-wallet yang memiliki paling tidak sistem verifikasi dua arah.

Karena di web 3.0 proteksi koneksi sangat diperlukan, salah satu contoh aplikasi VPN yang gratis adalah Super VPN untuk sistem HP Android, install dan on-kan terlebih dulu VPN kemudian baru mengakses dompet crypto yang dimiliki, atau gunakan saja Opera dengan meng-on-kan pilihan VPN, biasakan hal ini untuk dilakukan demi keamanan dompet yang dimiliki.

Dompet mandiri yang dikelola sendiri

Dompet mandiri yang dikelola (di-hosting) sendiri disebut juga dengan nama self-custody crypto wallet atau self-hosted crypto wallet seperti dompet crypto Zengo ini salah satunya. Pastikan dompet kripto yang dipilih memiliki paling tidak dua arah verifikasi untuk keamanan aset.

Dengan dompet crypto jenis ini memberi kendali secara penuh kepada seseorang atas aset crypto yang dimilikinya, di mana secara efektif menjadikan diri sendiri sebagai bank yang mandiri.

Dompet crypto mandiri yang dikelola secara sendiri ini pengelolaannya tidak  bergantung pada pihak ketiga untuk “menjaga” keamanan aset crypto yang dimiliki seperti uang crypto dan NFT.

Meskipun sipembuat dan pengelola jasa dompet cypto jenis ini menyediakan perangkat lunak atau aplikasi yang digunakan untuk menyimpan aset crypto dan NFT seseorang, tanggung jawab untuk mengingat dan menjaga password dan keyphrases  sepenuhnya menjadi tanggung jawab orang tersebut secara mandiri. Tetapi tetap pilih crypto-wallet yang aman dan memiliki sistem paling tidak dua arah verifikasi.

Jika seseorang kehilangan atau lupa kata sandi  (password)  dan frase kunci (keyphrases) tersebut tidak akan ada cara untuk mengakses aset crypto dan NFT tersebut.

Pastikan untuk “menulis” di kertas dan bila diperlukan di-print dan dilaminasi serta disimpan di tempat yang aman, seperti brankas atau sejenisnya, sebab pasword dan keyphrases tersebut adalah sesuatu yang sangat berharga seperti sertifikat tanah atau sejenisnya. Namun seorang hacker yang andal “dengan hanya mengetahui alamat dompet  untuk menerima uang kripto pun” sudah cukup data untuk mencuri atau meng-hack uang tersebut agar pindah ke tangannya, oleh karena itu hindari crypto-wallet yang belum memiliki minimal sistem verifikasi dua arah.

Karena bila tidak, jika ada orang lain menemukan dan membaca password dan keyphrases tersebut, atau akunnya tidak memiliki verifikasi dua arah, sama saja memberikan semua aset yang ada di dalamnya crypto wallet kepada orang atau hacker tersebut, dan mereka memiliki kendalai penuh atas aset tersebut.

Ada beberapa jenis dompet mandiri yang ada dewasa ini, termasuk dompet aplikasi yang dapat diunduh di komputer atau perangkat seluler seperti HP, tablet, komputer atau sejenisnya untuk pengguna, dan juga ada dompet hardware seperti USB yang merupakan perangkat fisik yang dirancang khusus untuk menyimpan mata uang crypto dengan relatif aman.

Tapi penulis sarankan ada potensi buruk di perangkat dompet crypto hardware ini yaitu potensi hilang, dicuri, rusak karena jatuh, terlindas, jatuh ke air, dan atau saat tertentu ada masa rusaknya secara komponen, sehingga membuka potensi kehilangan data yang tentunya potensi aset uang crypto dan NFT yang dimilikinya akan hilang.

Dompet yang dikelola pihak lain 

Dompet cryptocurrency yang dikelola (di-hosting) pihak lain seperti akun yang dikelola oleh bank atau lembaga sejenisnya, mirip seperti Gopay, OVO atau sejenisnya, tetapi untuk uang crypto saja, dompet jenis ini juga dikenal sebagai dompet crypto web atau “web wallet” atau “web cypto wallet“, adalah dompet yang di-hosting oleh penyedia pihak ketiga dan diakses melalui browser web seperti Brave atau Opera untuk crypto, namun sekali lagi bila belum ada sistem verifikasi dua arah, sebaiknya hindarkan menggunakan crypto-wallet tersebut

Dompet yang di-hosting lebih nyaman digunakan karena memungkinkan pengguna untuk mengakses dompet mereka dari perangkat apa pun selama ada koneksi internet. Selain itu, mereka umumnya tidak mengharuskan pengguna mengunduh perangkat lunak apa pun atau mengelola “password” mereka sendiri.

Namun, karena dompet yang di-hosting dikelola oleh pihak ketiga, ada potensi “tidak menawarkan tingkat keamanan yang sama” dengan dompet yang di-hosting oleh diri sendiri.

Jika penyedia pihak ketiga mengalami kebocoran atau ada potensi ancaman keamanan network atau gulung tikar atau dibekukan operasinya oleh pengelola negara, pengguna dapat kehilangan akses ke aset mereka oleh karena itulah pilih penyedia dompet crypto yang stabil dan bereputasi baik, salah satunya Zengo yang belum ter-hack sekali pun sampai saat ini.

Selain itu, pengguna dompet yang di-hosting bukan oleh diri sendiri mungkin tidak memiliki kendali penuh atas password mereka, yang berarti pengguna mungkin tidak memiliki kendali penuh atas aset mereka sendiri.

Cara membuka akun dompet crypto yang di-hosting

Setelah memilih jenis dompet cypto yang dikelola sendiri atau pun yang dikelola oleh pihak lainnya telah dilakukan. Catatan: penulis menggunakan keduanya. Terutama aset uang crypto yang besar berada di dompet crypto yang penulis kelola sendiri menggunakan Zengo.

Untuk membuka akun. Siapkan kertas dan alat tulis terlebih dulu baru download dan install aplikasi yang telah dipilih untuk membuka akun. langkah-langkah yang perlu dilakukan pada umumnya sebagai berikut:

  1. Unduh dompet crypto yang diperlukan dan instal aplikasi yang telah dipilih tersebut. Opsi populer untuk dompet crypto yang di-hosting oleh pihak lain termasuk Binance, dan atau crypto.com.  Dompet yang di-hosting pihak lain biasanya menawarkan fitur Game, Staking, Farming, dan fasilitas lainnya seperti hadiah (gift) atau airdrop (hadiah yang dapat diklaim) dan juga NFT. Untuk memilih dompet crypto yang dikelola sendiri secara mandiri, gunakan dompet crypto ala kelola mandiri Zengo yang di-link ini.
  2. Membuat akun. Tidak seperti dompet yang di-hosting sendiri secara mandiri oleh penggunanya, Di mana penggunanya cenderung tidak perlu membagikan informasi pribadi apa pun untuk membuat dompet jenis ini. Bahkan alamat email pun tidak. Tapi dompet crypto jenis yang di-hosting oleh pihak lainnya yaitu Binance, dan atau Crypto.com diperlukan foto SIM atau KTP, bahkan diminta untuk foto selfie. Hal ini disebut dengan nama know your customer (KYC) dan untuk keamanan aset.
  3. Pastikan untuk menuliskan “password” yang dibuat sendiri, kemudian tuliskan kata-kata atau frasa yang muncul biasanya minimal 12 kata acak, ada yang 24 dan meungkin ada yang lebih. Setelah ditulis, simpan di tempat yang aman. Jika kehilangan atau lupa frasa(kata-kata) 12 atau lebih sesuai saat membuat akun, dipastikan seseorang tersebut tidak akan dapat  mengakses aset crypto tersebut, tetapi sekali lagi, pastikan memilih crypto-wallet yang memiliki verifikasi dua arah dan pastikan untuk meng-on-kan pilihan tersebut, apa pun jenis dompet kripto Anda.
  4. Kini saatnya mengakses web 3.0, pastikan hanya menginput passworddan keyphrases di dompet milik sendiri, jangan pernah memasukkan password atau keyphrases di web mana pun dengan alasan apa pun, pastikan dan camkan hal tersebut.

Bingung? Ada baiknya dipraktikkan agar mengerti apa yang dimaksud, sebab teknologi Web 3.0 atau blockchain bila masih awam atau masih pemula, walaupun sudah dijelaskan secara teori dan tahapannya secara gamblang, akan tetap membingungkan, sebab web 3.0 lebih ke ilmu yang wajib  atau cenderung akan dimengerti bila sudah dipraktikkan sendiri.

Transfer crypto

Transfer uang crypto ke dompet sendiri untuk memulai menggunakan crypto wallet ini. Potensi cara paling efisien untuk mendapatkan uang crypto untuk pemula adalah dengan menambangnya (mining) secara gratis. Kemudian hasil mining gratis tersebut ditransfer ke crypto wallet yang pembaca miliki.

Dalam banyak hal, dompet cryptocurrency  atau crypto wallet dapat dianggap setara dengan rekening bank pribadi untuk aset digital.

Karena sama seperti rekening bank, jadi sangat dianjurkan dan bijaksana untuk menjaga dompet  crypto tetap aman agar tidak tercuri atau dicuri oleh orang lain. Jika seseorang mendapatkan akses ke crypto wallet tersebut, ada potensi besar si pencuri akan menguras semua aset uang crypto dan NFT yang ada di dalam dompet digital crypto tersebut.

Ada beberapa cara untuk melindungi crypto wallet dan memastikan keamanan aset di dalamnya:

  1. Gunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk dompet crypto tersebut dan aktifkan tindakan keamanan tambahan apa pun, dan yang wajib ada yaitu autentikasi dua faktor atau dua arah verifikasi, ingat hal ini wajib ada.
  2. Hindari membagi kunci password dan keyphrases dengan siapa pun, tulis atau print dan laminasi lalu simpan di lokasi yang aman.
  3. Selalu perbarui aplikasinya bila ada versi yang terbaru.

Dengan melakukan beberapa tindakan pencegahan di atas, seseorang sedikit banyak telah melakukan langkah efektif guna melindungi aset cryptocurrency, NFT dan serta meningkatkan keamanan dompet digital crypto miliknya.

Menambang uang crypto

Menambang uang crypto (crypto mining) adalah proses memverifikasi dan menambahkan transaksi ke buku besar publik (public ledger) yang dapat diakses secara transparan dan terbuka untuk publik, juga dikenal dengan istilah “blockchain network“. Proses mining ini membantu mengamankan blockchain dan memungkinkan unit cryptocurrency yang baru untuk dibuat.

Penambangan cryptocurrency pertama terjadi ketika blok pertama Bitcoin (“genesis block“) ditambang pada tahun 2009.

Bitcoin adalah cryptocurrency (uang crypto) terdesentralisasi (otonom) pertama yang diterima secara luas oleh publik, dan blockchain-nya dirancang melalui proses yang disebut menambang (mining).

Dalam jaringan Bitcoin, mining ini melibatkan penggunaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) khusus untuk memecahkan masalah matematika yang kompleks dan merekam transaksi secara bersamaan.

Mining (menambang) yang dilakukan oleh miner (penambang) menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) khusus untuk memecahkan masalah matematika yang rumit, dan merekam transaksi secara bersamaan dan kemudian sebagai imbalannya dalam memproses hal-hal tersebut, mereka diberikan sejumlah upah berupa “unit mata uang crypto dalam hal ini adalah Bitcoin”.

Proses penambangan adalah bagian penting dari pemeliharaan dan keamanan banyak jaringan cryptocurrency, dan mining ini dapat menguntungkan bagi individu untuk mendapatkan penghasilan di era crypto dewasa ini.

Kini blockchain network tidak hanya Bitcoin tetapi juga muncul lainnya seperti Ethereum, Polygon, Pi Network, dan banyak lainnya.

Staking

Crypto staking adalah proses di mana pemegang cryptocurrency tertentu memperoleh imbalan dengan  memiliki dan mendukung jaringan blockchain tertentu, jadi mirip seperti menabung di sistem ala bank pada umumnya.

Staking tidak selalu sama di setiap network yang ada, salah satu pengelola dan penyedia staking terkadang meminta syarat minimal memiliki “sejumlah mata uang crypto jenis X” untuk bisa  ikut “menabung” atau staking ala crypto ini .

Staking mirip mining tetapi imbalan mining lebih besar daripada staking.  Hal ini wajar sebab proses mining biasanya “cenderung” memerlukan “hardware” dan “software” yang relatif canggih dan memerlukan invest dana lebih banyak.

Sedangkan staking lebih mirip “menabung” dan uangnya dipinjam sementara untuk membantu proses transaksi di dalam network itu sendiri sesuai dengan jenis mata uang crypto yang di”staking-kan. Misalnya staking di mata uang dan blockchain network Ethereum akan mendapatkan Ethereum 2.0.

Staking juga berpartisipasi aktif dalam pemeliharaan dan keamanan jaringan dengan memvalidasi transaksi yang ada. Sebagai imbalannya, staker biasanya diberi imbalan dengan bagian dari biaya transaksi dan/atau unit baru dari cryptocurrency yang dihitung per tahun bunga, mirip  bunga uang di bank.

Banyak yang menawarkan bunga staking tinggi bahkan ada yang mencapai 100 persen lebih bunga dalam setahun, pastikan sebelum melakukan staking pembaca meriset, menganalisis dan mengobservasi sendiri (do your own research/DYOR)  sebab konsekuensi di tangan sendiri, jangan mudah ikut-ikutan.

Yang perlu diketahui juga, tidak semua mata uang crypto dan penyedia jasa crypto wallet mendukung fitur staking, dan terkadang ada persyaratan serta imbalan khusus untuk staking,  nilai imbalan dapat sangat bervariasi di antara mata uang crypto yang berbeda.

Juga ada proses lock up atau locking up, di mana staking setahun ada yang locking up 3 hari, hal ini maksudnya, bila aset yang pembaca staking saat ditarik atau unstake, memerlukan waktu 3 hari proses untuk balik ke crypto wallet yang dimiliki, jadi perhatikan berapa lama proses locking ini, hindari yang lock up lebih dari enam bulan atau bahkan setahun lebih, di mana saat di-unstake diperlukan minimal enam bulan, atau setahun atau lebih agar dana kembali ke crypto wallet yang pembaca miliki.

Juga ada beberapa mata uang crypto dan penyedia jasa staking mengharuskan staking dengan syarat telah memiliki jumlah minimum mata uang crypto tertentu untuk ikut berpartisipasi dalam program staking mereka, sementara yang lain mungkin memiliki aturan yang lebih rumit untuk staking dan juga ada potensi mendapatkan hadiah (gift) tertentu misalnya aset uang crypto lainnya atau bahkan NFT.

Staking bisa menjadi cara bagi pemegang uang crypto guna mendapatkan penghasilan pasif.  Tetapi tentu saja bila staking-nya sedikit tidak ada garansi mendadak kaya, dan juga potensi naik turunnya nilai tukar yang sangat dinamis (volatil) di uang crypto ini.

Namun staking minimal memberi pengalaman dan melihat sendiri bagaimana “uang bekerja untuk kita” dan bukan “kita bekerja untuk uang”, sangat bagus bila memiliki sejumlah banyak uang crypto tertentu dan mulai staking sedikit mungkin untuk belajar dan mendapatkan pengalaman terlebih dulu.

Tetapi bila sudah andal, seseorang dapat memulai untuk staking dengan jumlah yang relatif lebih besar, hasilnya dapat ditukar (swap) ke mata uang crypto yang lebih stabil seperti USDT atau USDC yang nilainya relatif setara dengan nilai tukar uang dollar fiat.

USDT atau USDC uang crypto ini untuk dapat dibelikan lagi mata uang crypto yang dianggap lebih berharga suatu saat nilainya, lalu pada saat nilainya sudah tinggi dan merupakan saat yang tepat untuk dijual atau ditukar lagi ke dollar, demikian terus ulangi langkah tersebut sehingga jual beli (trading) uang crypto menjadi berpotensi sebagai mata pencaharian utama suatu saat.

Trading minimal bagi pemula penulis sarankan trading pasif yaitu membeli saat bear market (nilai uang crypto terendah) menunggu sampai nilainya benar-benar sangat menguntungkan (bullish market) baru dijual atau ditukar, trading pasif ini relatif memerlukan waktu yang  lama minimal 1 sampai 10 tahun lebih, tetapi bagi yang sudah andal, trading aktif merupakan pilihan tepat, terutama saat bear market.

Farming

Farming (bertani) ala crypto. “Bertani” dalam konteks cryptocurrency umumnya mengacu pada proses mendapatkan imbalan uang crypto karena membantu menyediakan jasa simpan pinjam likuiditas di protokol keuangan ala desentralisasi (Decentralized Finance/DeFi).

Farming di Web 3.0 ini mirip dengan Fintech (financial technology) ala Web 2.0 yaitu jasa meminjam secara online atau pinjaman online (pinjol).

Protokol DeFi dibangun di atas teknologi blockchain dan menawarkan layanan pinjam keuangan seperti meminjamkan dana uang crypto, pinjol ala  terdesentralisasi di web 3.0.

Dalam Farming menggunakan DeFi, pengguna selain imbalan uang crypto, juga terkadang ada  hadiah (gift) dengan menyediakan likuiditas ke protokol DeFi dengan memegang sejumlah mata uang kripto dalam jenis kontrak pintar (smart contract)  khusus yang disebut “liquidity pool” atau kumpulan likuiditas (kumpulan dana), di mana  memungkinkan pengguna untuk memperdagangkan cryptocurrency untuk membeli aset lain, dan biaya yang dihasilkan dari perdagangan ini digunakan untuk memberi imbalan kepada para Farmer (petani crypto) ala web 3.0 ini

Bertani di DeFi bisa menjadi cara bagi seseorang untuk mendapatkan penghasilan pasif (passive income) dengan menyediakan likuiditas (dana yang bisa dipinjam oleh orang lain) di protokol network blockchain tertentu.

Namun hal ini juga ada risiko tersendiri, seperti risiko nilai mata uang crypto yang berfluktuasi kuat (volatil/dinamis/labil) atau risiko masalah teknis atau penipuan (scams). Seperti halnya investasi aset apa pun, sangat penting untuk meneliti secara menyeluruh risiko dan persyaratan khusus farming ala DeFi sebelum berpartisipasi di dalamnya.

Perbedaan antara staking dan farming

Staking dan farming hampir mirip karena mempercayakan aset uang crypto yang dimilikinya untuk dipinjamkan dan berpartisipasi aktif dalam membantu memelihara keamanan jaringan blockchain guna  mendapatkan imbalan.

Namun, ada beberapa perbedaan utama antara keduanya:

  1. Staking (menabung ala crypto) biasanya mengacu pada proses mendapatkan imbalan karena telah memiliki mata uang crypto tertentuserta mendukung jaringan cryptocurrency dengan sistem proof-of-stake (PoS). Dalam sistem PoS, blockchain diamankan dengan sekelompok “validator” yang memegang dan mempertaruhkan sejumlah mata uang crypto mereka, dan mereka biasanya mendapatkan bagian keuntungan dari biaya (biaya admin/gas fee) dari transaksi di dalamnya dan /atau adanya unit baru mata uang crypto untuk usaha atau bisnis mereka.
  2. Farming, bertani ala crypto, di sisi lain, umumnya mengacu pada proses mendapatkan imbalan dengan menyediakan dana likuiditas di protokol jasa pinjaman uang yang terdesentralisasi (Decentalized Finance/DeFi) atau Fintech ala Web 3.0. Dalam DeFi farming, pemegang sejumlah mata uang crypto meminjamkan uang cryopto-nya di “liquidity pool“, yang memungkinkan pengguna lain untuk meminjam serta memperdagangkan mata uang crypto tersebut untuk jual beli aset lainnya. Biaya admin (gas fee) yang dihasilkan oleh jual beli dan pinjam meminjam ini digunakan untuk memberi imbaan kepada si farmer (petani ala web 3.0) ini.
  3. Perbedaan utama lainnya adalah staking biasanya hanya tersedia untuk mata uang crypto dengan sistem Proof-of-Stake (PoS). Di sisi lain, Farming  dapat dilakukan menggunakan mata uang crypto apa pun di network blockhcain apa pun yang didukung oleh protokol DeFi.

Seperti halnya investasi aset apa pun, sangat penting untuk meneliti secara menyeluruh risiko dan persyaratan khusus untuk staking dan farming  ala web 3.0 sebelum berpartisipasi di dalamnya.

Segera mining mumpung gratis

Jadi sebagai pemula di web 3.0, blockchain atau mata uang crypto. Pembaca sangat penulis sarankan untuk mendapatkan uang crypto secara “relatif” gratis.

Kehati-hatian dan belajar sebagai pengguna awal atau pemulai di Web 3.0, blockchain atau mata uang crypto wajib hukumnya agar tidak mudah diombang-ambingkan oleh informasi yang banyak beredar di internet karena potensi kuat pro dan kontranya teknologi baru ini.

Tetapi setiap teknologi baru pasti secara lambat atau cepat akan melibas teknologi lama, demikian juga para pengguna web 2.0 mau tidak mau akan ke arah sana.

Teknologi baru selalu ada kelebihan dan kekurangannya, tetapi Web 3.0 cenderung memiliki banyak kelebihan dan menutupi banyak kekurangan web 2.0.

Hal ini terutama teknologi Web 3.0 cenderung berpihak pada ekonomi kreatif dan juga bisnis menengah ke bawah akan menjadi tren ke depannya karena didukung kuat oleh sistem oleh web 3.0.

Kini untuk mendapatkan uang crypto secara gratis Bagaimana? Kunci dari mendapatkan “uang crypto gratis” adalah dengan berfokus pada pembuatan blok pertama dari suatu blockchain atau “genesis block” seperti Bitcoin dulu kala, kali ini salah satunya yang dalam proses tahap “genesis block” adalah Pi Network saat artikel ini ditulis, gunakan kode “bubblegumelar” sebagai referal.

Ada beberapa manfaat yang mungkin dimiliki oleh pengadopsi pertama (first adopter/pioneer) di mining (menambang) ala cryptocurrency:

  1. Pengadopsi awal (first adopter) ada potensi dapat menambang cryptocurrency dengan menggunakan perangkat keras (hardware) yang relatif sederhana dan terjangkau, hal ini karena ada kecenderungan kesulitan menambang relatif jauh lebih mudah atau dimudahkan pada masa block awal (genesis block) di cryptocurrency network, bahkan Pi Network dapat ditambang dengan mudah hanya menggunakan HP saja untuk saat ini, entah menggunakan apa nanti saat di masa depan.
  2. Potensi kenaikkan nilai tukar di masa depan. Secara signifikan dari waktu ke waktu untuk beberapa mata uang crypto relatif rendah nilainya saat awal diluncurkan, tetapi seiring bertambahnya waktu di masa depan nilanya akan cenderung meningkat. Hal ini tentu sangat menguntungkan bagi pengadopsi awal yang mining di saat block awal (genesis block) dan saat mereka tetap menyimpan mata uang crypto tersebut dalam waktu lama (hold/hodl), suatu saat mereka para pengadopsi awal ada potensi akan mendapatkan profit yang sangat signifikan atas investasi waktu dan dari komunitas mereka yang semakin besar, yang tentunya membawa impak nilai mata uang crypto tersebut semakin bernilai ke depannya.
  3. Sebagai pengadopsi awal atau pertama, para penambangan mata uang crypto tertentu memiliki kesempatan untuk memainkan peran kunci utama dalam pengembangan dan pertumbuhan ekosistem nilai mata uang crypto ke depannya.
  4. Beberapa pengadopsi awal para penambang cryptocurrency mungkin ada potensi mendapatkan keuntungan dari efek jaringan yang semakin luas. Hal ini karena nilai mata uang crypto seringkali dapat dikaitkan langsung dengan banyaknya atau jumlah orang yang menggunakannya. Akibatnya, semakin banyak orang yang bergabung dan menggunakannya, semakin relatif berharga nilai mata uang crypto tersebut.

Kesimpulan

Ketika sudah memiliki beberapa crypto di dompet crypto milik sendiri karena menambang (mining) secara gratis. Mining sebagai pemula belum tentu membuat seseorang menjadi kaya mendadak di uang crypto ini.

Tetapi perlu dipertimbangkan suatu saat bila memilikinya dalam jumlah tertentu, untuk setidaknya memulai untuk staking dalam jumlah kecil saja terlebih dulu untuk belajar dan mendapatkan pengalaman berharga di dalamnya.

Dengan melakukan staking sekecil apa pun  itu. Seseorang akan mulai mengerti dan melihat hasilnya secara langsung “bahwa dengan sejumlah kecil uang itu uang sudah bekerja untuk kita” apalagi kalau dalam jumlah besar, maka potensi income juga akan lebih besar pula.  Dari sini kita telah belajar sedikit banyak bahwa benar “uang dapat bekerja untuk kita” dan saatnya mulai lebih produktif dalam menghasilkan uang dengan cara ini, setidaknya itulah idenya.

Seorang pemula yang bijak di era blockchain ini mendapatkan uang crypto tidak dengan membeli, tetapi menambangnya secara gratis.

Mine Pi Network adalah salah satu opsi paling populer yang tersedia saat ini. Nilai jaringan satu Pi saat ini mungkin naik turun bernilai sekitar 10-100 US dolar, tetapi yang perlu diperhatikan adalah saat mendaftar kita akan masuk dalam generasi pengadopsi awal dan masuk dalam”genesis block” yang ada potensi ke depannya nilai mata uang crypto ini akan semakin meningkat.

Jadi bila diasumsikan saat ini memiliki 1000 Pi Network setara sekitar 50.000 US dollar bayangkan bila nilai 1 Pi Network setara dengan Bitcoin saat ini yaitu sekitar 20.000 USD untuk nilainya di masa depan, misalnya 10 tahun lagi, 1000 Pi Network akan setara dengan 20.000.000 US Dollar atau sekitar 301,902,000,000 rupiah demikian potensinya, dalam waktu ke depan seseorang dapat menjadi seorang triliuner.

Selain Pi Network ada beberapa situs penambangan crypto gratis lainnya seperti Pipeflare, Globalhive, Remint gunakan kode GS8OZR2C untuk dapat bonus, dan  Onus sebagai contoh untuk mining dan mendapatkan crypto gratis dalam jumlah relatif kecil sebagai pemula dan uang crypto jumlah kecil ini sangat berguna untuk belajar crypto bagi pemula, bukan untuk kaya mendadak ya, tetapi belajar sebagai pemula.

Dan sebagai pemula wajib berhati-hati karena banyak penipuan (scams), banyak website scams, phising, web traps, dan sebagainya, oleh karena itu pastikan selalu mengecek website tersebut menggunakan Trustpilot, copy dan paste alamat website yang dicurigai dan perhatikan nilai  review yang buruk di Trustpilot, nilai yang buruk potensi scams-nya kuat, tetapi juga perhatikan, apakah website tersebut baru dibuat, bila baru dibuat juga wajib berhati-hati sebab website baru belum terdeteksi di Trustpilot.com  Demikian juga bila men-download aplikasi di Playstore atau Google store, langsung ke review yang buruk bernilai 1, baca dengan teliti yang biasanya menunjukkan juga potensi scams bila review-nya 1.

Hal terakhir yang perlu diketahui adalah hindarkan menggunakan crypto wallet hosting lokal seperti dari Indodax, Pintu, Triv, atau sejenisnya. Karena dompet digital crypto lokal ini sudah terkena sistem sentralisasi ala pengelola negara, dan dipastikan terkena pajak saat jual dan beli di dalamnya, penulis sarankan menggunakan dompet digital mandiri dari luar, salah satunya adalah Zengo gunakan kode referensi ZENJKV61 Bila sudah menggunakan dompet crypto lokal, penulis rekomendasikan segera transfer ke dompet luar yang di-hosting sendiri untuk menghindarkan potensi aset crypto yang dimiliki suatu saat dibekukan oleh pengelola negara.

Artikel selanjutnya “mining” dengan cara “posting” karya ala Instagram.

+++

Michael Sega Gumelar

michael.sega.gumelar@gmail.com

michael.sega.gumelar@bibliopedia.id

    Twitter @MSGumelar

    Instagram @bubblegumelar

Share your love
Avatar photo
Michael Sega Gumelar
Articles: 39

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

Leave a Reply