Filsafat: Topik bisa Saja Ringan dan Masalah Keseharian Kita

Renungan atau olah filsafat tidak selalu harus terasa berat. Apalagi sampai membuat dahi berkerut.

Topik-topik yang ringan seperti ini juga dapat menjadi bahan bagi refleksi filsafat yang bermakna.

Baca Thaumasia sebagai Pangkal Mula Filsafat

Kita dapat mulai berfilsafat, dari mana saja. Sebab objek material (bahan kajian) filsafat adalah: apa (being), atau apa yang bersifat ontis. Sedangkan pendekatan, atau objek formal filsafat: berpikir mendalam, hingga ke akar permasalahan.

Berfilsafat dapa dari apa saja di sekitar kita

Pertama-tama, perhatikanlah sekitar kita. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali terjebak dalam kesibukan dan dinamika yang bersifat sementara.

Baca Filsafat Ilmu: Menang Hibah Buku Teks bukan Karena Pengantar Saya

Rangkaian aktivitas, perasaan, dan keadaan tertentu mungkin hanya melintas sejenak. Namun, di balik kerumitan itu, ada pertanyaan filosofis yang muncul: Apakah hal-hal ini hanya sementara atau memiliki dampak jangka panjang?

Sebagai contoh, momen kebahagiaan atau kesedihan sementara mungkin membuat kita bertanya-tanya apakah emosi tersebut akan terus berlangsung atau hanya merupakan perasaan sesaat. Dalam melibatkan diri dengan topik seperti ini, kita dapat mencari pemahaman tentang keberlangsungan dan nilai jangka panjang dari pengalaman yang kita alami.

Apa yang sementara dan yang abadi

Dengan mengadopsi sudut pandang filosofis, kita dapat membedakan antara aspek-aspek kehidupan yang sementara dengan yang bersifat abadi. Konsep waktu dan kekekalan menjadi hal yang menarik untuk diperdebatkan. Apakah hal-hal yang tampak berlalu begitu cepat atau terasa ringan adalah bagian dari realitas yang bersifat sementara, ataukah kita bisa menemukan elemen-elemen yang memiliki relevansi dan keberlanjutan jangka panjang?

Contohnya renungan, sekaligus olah filsafat, saya pagi ini di FB. Topiknya ringan. Tentang the power of penguasa dan partai politik. Lalu dibandingkan dengan kuasa budaya, yang abadi, namun jarang dilihat sebagai suatu yan esensial.

Baca Filsafat Kebudayaan Dayak

Dalam perenungan ini, kita menyadari bahwa meskipun penguasa dan dominasi politik di berbagai negara dapat berubah dari waktu ke waktu, keberadaan serta kekuatan budaya bersifat abadi dan terus mengalir melalui generasi. Kuasa budaya memiliki daya keberlanjutan yang menjadikannya inti dari kehidupan manusia, merentang melampaui perubahan politik dan penguasaan yang silih berganti.

Keabadian budaya mencakup tradisi, nilai-nilai, bahasa, seni, dan semua aspek kehidupan yang membentuk identitas suatu masyarakat. Di tengah perubahan politik yang dinamis, budaya tetap menjadi pewaris dan pemelihara nilai-nilai yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Baca Prof. William Chang: Sumbangan Pemiliran Filsafat Moral bagaimana Mengelola Pemerintahan

Perkembangan dan pergeseran dalam dunia politik mungkin memengaruhi tata kelola suatu negara, tetapi kekuatan budaya tetap menjadi landasan yang mendalam, membentuk cara manusia berinteraksi, memahami diri mereka sendiri, dan meresapi makna kehidupan.

Filsafat: kritis, bisa membedakan yang esensial dan yang artifisial

Pentingnya berkanjang pada yang abadi, yaitu kekuatan budaya, melibatkan penghargaan dan pelestarian terhadap warisan dan tradisi yang membentuk inti dari suatu masyarakat. Dengan memahami dan menganalisis kuasa budaya, kita dapat menggali makna dan kontinuitas di tengah-tengah perubahan politik yang dapat melibatkan penguasaan baru.

Keabadian budaya juga menuntun kita untuk merayakan keragaman yang kaya dalam bentuk bahasa, adat istiadat, seni, dan kepercayaan. Melalui apresiasi terhadap keberlanjutan budaya, kita dapat mengenali dan menghormati peran yang dimainkannya dalam membentuk jati diri dan kesejahteraan masyarakat.

Baca Filsafat Itu: Ada Kakinya

Dengan berkembangnya waktu, kekuatan budaya tidak hanya menghadapi perubahan, tetapi juga memberdayakan masyarakat untuk membangun hubungan yang lebih mendalam dengan sejarah mereka sendiri. Oleh karena itu, ketika berkanjang pada yang abadi, kita mendorong pengakuan dan pelestarian terhadap kekuatan budaya yang menghubungkan generasi dan menginspirasi makna yang lebih dalam dalam hidup manusia.

Oleh karena itu, olah filsafat pada topik semacam ini memberikan kesempatan untuk memandang kehidupan dengan lensa yang lebih mendalam.

Dengan mempertimbangkan perbedaan antara sementara dan abadi, kita dapat mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang nilai-nilai yang sebenarnya berkelanjutan dalam kehidupan kita. Dalam pengertian ini, filsafat bukan hanya mengajarkan pemikiran kritis, tetapi juga membuka ruang untuk merenung dan mengapresiasi nilai-nilai yang bersifat abadi di tengah-tengah dinamika kehidupan yang sementara.

Filsafat, sebagai suatu disiplin ilmu, sering kali menjadi sumber kebingungan bagi banyak orang karena kompleksitas dan sifat abstraknya. Pemahaman yang keliru terhadap definisi dan ruang lingkup kerja filsafat sering terjadi. Untuk memahami filsafat, kita perlu merinci konsep dan karakteristik utamanya.

Filsafat, pada dasarnya, adalah upaya olah pikir yang mendalam dan reflektif mengenai eksistensi. Banyak orang terkadang salah dalam mengidentifikasi batasan dan ruang lingkup kerja filsafat. Objek formal atau fokus utama filsafat adalah menjalankan pemikiran yang mendalam dan radikal hingga akar-akarnya, bukan radikal dalam arti dangkal atau ekstrem semata.

Baca Filsafat Nusantara

Dalam konteks ini, filsafat bukanlah sekadar serangkaian pandangan atau keyakinan yang dilemparkan secara sembarangan. Sebaliknya, filsafat mengusung ide bahwa pemikiran yang mendalam dan menyeluruh harus membentuk dasar segala sesuatu. Pendekatan filsafat tidak hanya sebatas pada permukaan, tetapi mencakup penggalian sampai ke akar penyebab atau prinsip-prinsip mendasar.

Scientia rerum per causas ultimas

Definisi klasik filsafat, “Scientia rerum per causas ultimas,” yang secara harfiah berarti “pengetahuan tentang segala sesuatu yang metodologinya dengan menemukan akar masalah/sensus plenior.”

Hal itu mencerminkan esensi filsafat sebagai suatu kajian yang tidak terbatas pada pengetahuan dasar, melainkan memperdalam pemahaman kita tentang segala sesuatu dengan menyelidiki akar penyebab atau prinsip-prinsip fundamental.

Baca Kaki dari Filsafat Ilmu

Jadi, filsafat dapat dipandang sebagai suatu bentuk ilmu pengetahuan yang mencari pemahaman menyeluruh melalui refleksi, analisis, dan eksplorasi mendalam.

Dengan demikian, melibatkan diri dalam filsafat berarti mengajak diri kita untuk merenung secara mendalam, tidak hanya mengenai dunia fisik tetapi juga mengenai makna, nilai, dan eksistensi itu sendiri.

Share your love
Avatar photo
Masri Sareb Putra
Articles: 730

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

Leave a Reply